Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan tinggi gelombang di sejumlah perairan Aceh mencapai 1,25 hingga 2,5 meter pada 4–7 Desember 2024, kondisi ini dinilai berpotensi atau bisa membahayakan keselamatan pelayaran.
"Tinggi gelombang tersebut kriteria sedang, berisiko terhadap keselamatan pelayaran khususnya perahu nelayan jika tinggi mencapai 1,25 meter dan kapal tongkang jika tinggi gelombang mencapai 1,5 meter," kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) BMKG Banda Aceh, Nasyithah Az-Zahra Lubis, di Banda Aceh, Rabu.
Dirinya menyampaikan, tinggi gelombang hingga 2,5 meter tersebut berada di wilayah perairan Sabang-Banda Aceh, Aceh Besar-Meulaboh, Aceh Barat Daya-Simeulue, Aceh Singkil-Pulau Banyak, dan selatan Simeulue.
Baca juga: BMKG imbau 11 daerah Aceh waspada banjir pada awal Desember
Nasyithah menjelaskan, tinggi gelombang dengan kriteria sedang ini terjadi karena adanya belokan angin (shearline), dan konvergensi yang memberikan dampak terhadap peningkatan kecepatan angin.
"Kondisi angin bergerak dari Utara hingga Timur laut dengan kecepatan berkisar antara 5-20 knot," ujarnya.
Sehubungan dengan gelombang sedang di perairan Aceh, lanjut dia, BMKG mengimbau masyarakat khususnya di wilayah pesisir untuk tetap selalu waspada.
"Diharapkan jika tidak mendesak hindari aktivitas berlayar dan terus pantau informasi resmi dari BMKG," kata Nasyithah.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari laman maritim.bmkg.go.id, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Samudera Hindia selatan Banten, Laut Natuna Utara, dan Laut Jawa.
Adapun area perairan dengan gelombang tinggi 2,50-4,0 meter berada di perairan Samudera Hindia Barat Lampung dan Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: BMKG: Wilayah barat selatan Aceh masih berpotensi banjir