Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kota Banda Aceh akan menjadikan dua desa pesisir yakni Gampong Alue Naga dan Gampong Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, sebagai sentra budi daya tiram secara modern.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di Banda Aceh, Minggu, menyatakan bahwa teknologi budi daya tiram akan didatangkan dari Jepang sehingga diharapkan produktivitas tiram akan lebih meningkat.

"Teknologi budi daya diadopsi dari Jepang, sehingga lebih modern. Selain itu, petani tambak tiram juga tidak perlu berendam berjam-jam untuk memanen tiram," kata dia.

Wali Kota mengatakan, sentra budi daya tiram modern tersebut akan direalisasikan pada tahun anggaran 2019 mendatang. Sedangkan persiapannya sudah dilakukan sejak sekarang ini.

Aminullah menambahkan, dijadikannya Gampong Alue Naga dan Gampong Tibang sebagai sentra budi daya tiram, karena di dua desa itu selama dikenal dengan penghasil tiram secara tradisional.

"Budi daya tiram modern ini dilakukan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir. Dengan penerapan teknologi modern nantinya, diharapkan ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Selain menjadi dua desa pesisir tersebut sebagai sentra budi daya tiram, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman juga berjanji akan memperjuangkan pembangunan jembatan di Gampong Alue Naga.

"Jembatan yang akan dibangun tersebut menjadi penghubung antardusun di Gampong Alue Naga serta urat nadi perekonomian masyarakat pesisir di Kota Banda Aceh," kata dia.

Wali Kota menyebutkan, anggaran pembangunannya akan diperjuangkan bersumber dari pemerintah pusat ataupun pemerintah provinsi. Sebab, Pemerintah Kota Banda Aceh memiliki anggaran terbatas setelah dana otonomi khusus dikelola pemerintah provinsi.

"Jika hingga tahun anggaran 2020 juga tidak memungkinkan dibangun baik dengan dana pusat maupun provinsi, maka pada 2021 dibangun dengan dana pemerintah kota atau APBK," kata Aminullah Usman.

Pewarta: M Haris SA

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018