Singkil (Antaranews Aceh) - Masyarakat pesisir Kabupaten Aceh Singkil beramai-ramai panen udang sabu yang sedang musim di perairan lepas pantai menyusul ombak laut teduh dalam tiga hari terakhir.

Pantauan wartawan di Perairan Kecamatan Singkil, Singkil Utara dan Kuala Baru, Kamis, masyarakat nelayan pada umumnya banyak melakukan aktivitas menangguk udang kecil-kecil yang akrab disebut "udang baring".

Hal yang sama juga dilakukan nelayan di perairan Kepulauan Banyak, Kecamatan Pulau Banyak.

Selain nelayan, masyarakat biasa lainnya juga terlihat beramai-ramai melakukan aktivitas penanggukan di lepas pantai dengan alat tradisional.

Bila berjalan-jalan di kawasan sebagian pesisir Aceh Singkil, di setiap halaman rumah, rata-rata terpampang udang sabu yang terjemur beralaskan terpal dan tikar disertai baunya yang khas, bahkan sepanjang tepi jalan setiap lorong, dipenuhi dengan hamparan udang-udang sabu.

Aktivitas penjemuran udang sabu juga ramai dilakukan secara gotong royong, mulai dari orang dewasa, remaja dan anak-anak sembari membantu orang tuanya di tempat terbuka seperti, lapangan terbuka, tepi tepi-jalan.?

Proses produksi hasil panen juga dua macam, ada yang langsung dijemur dan ada juga ditumbuk lebih dahulu dan dijemur untuk dijadikan terasi.

Diar, masyarakat Singkil Utara kepada wartawan mengatakan, sudah tiga hari ini masyarakat panen udang sabu dengan cara ditangguk di tepi perairan karena ombak lagi teduh.

"Pendapatan masyarakat juga lumayan, bisa mencapai 3 hingga 5 karung sekali tangguk dalam tempo waktu 2 jam saja, yakni pagi atau sore," ujarnya.

Biasanya, kata Diar, musimnya udang sabu di tepi-tepi perairan Singkil dalam tempo waktu 7 hari, selebihnya berangsur-angsur tidak ada lagi.

Kemudian, sambungnya, musim udang sabu juga 4 kali kurun waktu satu tahun di kala ombak teduh.

"Lima karung udang sabu yang didapat diperkirakan mencapai berat 40 kilogram, sementara bila sudah kering menjadi terasi bila dipasarkan Rp60 ribu/Kg," ujarnya.

Sementara bila udang Sabu diproduksi hanya dengan dijemur saja dijual dengan cara per kaleng Rp90 ribu.
 

Pewarta: Khairuman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018