Sabang (Antaranews Aceh) - Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Papua belajar cara mengemudi kapal serta fungsi dan kegunaan sejumlah alat di anjungan kapal cepat penyeberangan Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya.
"Ini alat pengemudi utama dan ini cadangan untuk darurat," kata Nahkoda Kapal Express Bahari 2F Hendra dalam anjungan kapal tersebut kepada para SMN asal Papua saat menyeberang dari Sabang tujuan Banda Aceh, Senin.
Ia juga menyebutkan fungsi navigasi serta kegunaan radar di anjungan kapal tersebut.
"Untuk mengetahui semua perlengkapan di anjungan butuh keseriusan dan ini hanya dasar saja," tambahnya.
Salah seorang peserta SMN, Daniel Mansawan dari SMA Negeri 1 Mimika, Jayapura mengaku senang bisa berkunjung ke Aceh dan berkesempatan mengenali sejumlah alat di kapal penyeberangan Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya.
"Saya sangat senang bisa belajar langsung tentang kapal dan ini kesempatan pertama bagi saya," katanya setelah mendapat penjelasan tentang fungsi dan kegunaan sejumlah alat di kapal itu.
Pemimpin Bidang Bisnis BNI Banda Aceh, Yusmadi Usman yang ikut mendampingi para peserta SMN tersebut menyatakan, kunjungan SMN dari Papua dalam rangka memperkenalkan keanekaragaman budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Mereka adalah siswa pilihan di daerahnya masing-masing dan selama berada di Aceh dan Sabang ?mereka bisa mengenal khazanah ?budaya daerah," jelasnya.
"Indonesia kaya terhadap potensi alam dan pariwisata, pertukaran pelajar ini untuk meningkatkan pengetahuan serta dapat menumbuhkan kecintaan generasi bangsa terhadap NKRI," tambah Pemimpin Bidang Bisnis BNI Banda Aceh.
Selama di pulau terluar paling Barat Indonesia, para peserta SMN asal Papua itu telah berkunjung ke PT Pertamina (Persero) di Kuta Bawah Timu, dan kesejumlah destinasi bahari dengan mengelilingi Pulau Rubiah serta tempat wisata putroe ijo, Aneuk Laut, Sabang.?
BNI dan PT Surveyor Indonesia (Persero) ?sebelumnya juga telah memberangkatkan sebanyak 26 siswa-siswi dari 23 Kabupaten/Kota se-Aceh untuk mengikuti rangkaian kegiatan SMN di Papua.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Ini alat pengemudi utama dan ini cadangan untuk darurat," kata Nahkoda Kapal Express Bahari 2F Hendra dalam anjungan kapal tersebut kepada para SMN asal Papua saat menyeberang dari Sabang tujuan Banda Aceh, Senin.
Ia juga menyebutkan fungsi navigasi serta kegunaan radar di anjungan kapal tersebut.
"Untuk mengetahui semua perlengkapan di anjungan butuh keseriusan dan ini hanya dasar saja," tambahnya.
Salah seorang peserta SMN, Daniel Mansawan dari SMA Negeri 1 Mimika, Jayapura mengaku senang bisa berkunjung ke Aceh dan berkesempatan mengenali sejumlah alat di kapal penyeberangan Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya.
"Saya sangat senang bisa belajar langsung tentang kapal dan ini kesempatan pertama bagi saya," katanya setelah mendapat penjelasan tentang fungsi dan kegunaan sejumlah alat di kapal itu.
Pemimpin Bidang Bisnis BNI Banda Aceh, Yusmadi Usman yang ikut mendampingi para peserta SMN tersebut menyatakan, kunjungan SMN dari Papua dalam rangka memperkenalkan keanekaragaman budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Mereka adalah siswa pilihan di daerahnya masing-masing dan selama berada di Aceh dan Sabang ?mereka bisa mengenal khazanah ?budaya daerah," jelasnya.
"Indonesia kaya terhadap potensi alam dan pariwisata, pertukaran pelajar ini untuk meningkatkan pengetahuan serta dapat menumbuhkan kecintaan generasi bangsa terhadap NKRI," tambah Pemimpin Bidang Bisnis BNI Banda Aceh.
Selama di pulau terluar paling Barat Indonesia, para peserta SMN asal Papua itu telah berkunjung ke PT Pertamina (Persero) di Kuta Bawah Timu, dan kesejumlah destinasi bahari dengan mengelilingi Pulau Rubiah serta tempat wisata putroe ijo, Aneuk Laut, Sabang.?
BNI dan PT Surveyor Indonesia (Persero) ?sebelumnya juga telah memberangkatkan sebanyak 26 siswa-siswi dari 23 Kabupaten/Kota se-Aceh untuk mengikuti rangkaian kegiatan SMN di Papua.
Uploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018