Aceh Singkil (Antaranews Aceh) - Sejumlah kepala desa di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, meminta data rumah tangga miskin (RTM) disesuaikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah agar penyaluran bantuan pemerintah tepat sasaran.

"Kami di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Banyak, merasa data RTM tidak sesuai, selalu saja kepala desa yang disalahkan masyarakat,"ujar Kepala Desa Teluk Nibung, Miswadi, di Aceh Singkil, Selasa.

Puluhan aparat desa mengikuti acara diskusi dan sosialisasi identifikasi RTM yang diselenggarakan di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Singkil.

Dalam pertemuan itu sejumlah kepala desa menyampaikan keluhan data RTM di daerahnya tidak singkron dengan data yang dihimpun oleh BPS Aceh Singkil sehingga menyebabkan pelaksaan program sering tidak tepat sasaran.

Miswadi, berharap setiap pendataan penduduk miskin melibatkan kepala desa adalah hal yang wajib, jangan dianggap tidak membantu, karena ujung-ujungnya bila tidak tepat sasaran aparatur desa yang selalu disalahkan.

Beberapa kepala desa yang lain menuding bahwa tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) tidak sportif dalam bekerja, terkadang tidak bijak dalam pendataan penduduk tidak mengkonfirmasi pihak aparat desa

"Sehingga pihak Desa berharap pekerjaan pendataan seperti pemasangan plat kuning rumah keluarga miskin, itu harus melibatkan pihak desa, karena aparatur desa bertanggungjawab kepada masyarakatnya,"tegasnya.

Sementara itu, pihak TKSK mengaku acuan data tahun anggaran 2018 sesuai pendataan pemerintah, data miskin di Indonesia saat ini kondisinya tidak valid karena kriteria miskin di tetapkan oleh Bank Dunia dan BPS.

Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka oleh Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Sahbudin mewakili Bupati Aceh Singkil, dihadiri sejumlah para SKPK, kepala desa, perangkat desa, babinsa, serta undangan lainnya.

"Diharapkan melalui kegiatan itu, dalam pemasangan pamplet RTM nantinya dapat sesuai dengan mata pencarian utama masyarakat, sehingga pemberian lebel RTM dan bantuan tepat sasaran sesuai yang diharapkan pemerintah pusat,"sebutnya.

Dalam sambutan Bupati Aceh Singkil menyatakan, dari data BPS, angka kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2017 meningkat menjadi 22,11 persen dibanding tahun 2016 yang hanya 21,60 persen.

Tingginya persentase kemiskinan di Aceh Singkil, dipicu oleh tingginya tingkat pengangguran terbuka, mayoritas RTM bekerja disektor pertanian dan informal, serta pendidikan kepala rumah tangga umumnya sekolah dasar.

"Sosialisasi itu dilaksanakannya guna dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat rumah tangga miskin dapat terarah dan tepat sasaran," tambah Sekretaris Bapeda Aceh Singkil, Takhsyur Pahlevi.
 

Pewarta: Khairuman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018