Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, empat titik api sedang membara dengan mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

"Pantauan satelit pagi ini, lima titik panas di Aceh. Empat titik diantaranya, telah menjadi titik api di Gayo Lues,"?ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Rabu.

Ia melanjutkan, keempat titik api di daerah yang dijuluki dengan "Negeri Seribu Bukit" karena terletak di dataran tinggi wilayah Tengah di Aceh, berada di dua kecamatan dengan masing-masing dua titik.

Dua kecamatan itu, yakni Rikit Gaib dengan tingkat kepercayaan akibat kebakaran hutan dan mencapai 96 persen, dan Putri Beutung memiliki tingkat kepercayaan 93 persen.

Sedangkan satu titik panas sisanya, ungkap dia, terpantau oleh satelit berada di wilayah Kabupaten Pidie, tepatnya di?Kecamatan Titeu Keumala dengan tingkat kepercayaan 37 persen.

"Kita harapkan kepada pihak terkait segera melakukan penanganan, agar titik api ini bisa segera dipadamkan khususnya pada dua kecamatan di Gayo Lues," kata Zakaria.

Pemerintah tahun ini mengawal ketat wilayah rawan kebaran hutan dan lahan, sehingga berhasil menurunkan jumlah titik api hingga 96,5 persen di seluruh Indonesia dalam periode 2015-2017.

"Berdasarkan data hasil pantauan satelit milik NOAA, jumlah titik api di 2015 mencapai 21.929, sedangkan di 2016 menurun menjadi 3.915. Pada 2017, jumlah titik api kembali menurun menjadi 2.257," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Raffles B Panjaitan.

KLHK mencatat luas area hutan dan lahan yang terbakar di 2015 mencapai 2.611.411 hektare (ha). Angka ini menurun menjadi 438.360 ha di 2016, lalu turun lagi menjadi 165.464 ha di 2017.

"Sejak 2016, perusahaan tidak berani lagi melakukan pembukaan lahan dengan membakar, ini berpengaruh. Kalau pun ada yang terbakar itu hanya spot-spot kecil saja karena kelalaian," ujar Raffles.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018