Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Sahidal Kastri ?menyatakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menjadi salah satu penyebab dari tingginya angka perceraian di provinsi setempat. 

"Setelah kita telusuri, KDRT menjadi salah satu penyebab tingginya angka perceraian yang dipicu diantaranya hadirnya orang ketiga dan faktor ekonomi," katanya di Kantor Perwakilan BKKBN Aceh, Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan kasus perceraian yang terjadi di provinsi ujung paling Barat Indonesia itu didominasi oleh istri yang mengungat cerai suami dibanding suami cerai istri.

Menurut dia kondisi tersebut harus dapat dicarikan solusi dengan cepat oleh Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota dengan dengan mengeluarkan peraturan bupati/walikota kepada seluruh calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan agar ada pembekalan pranikah guna menurunkan angka perceraian.

Ia menyebebutkan angka perceraian tertinggi di Provinsi Aceh terdapat di Kabupaten Aceh Utara, disusul Aceh Tengah dan Aceh Tamiang.

Sahidal menambahkan BKKBN Aceh, terus berupaya menggelar pertemuan dengan Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat, dan mengajak pemerintah daerah secepatnya menyadari kondisi tersebut.

Ia mengatakan pihaknya juga terus meningkatkan sosialisasi keluarga berencana melalui petugas yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dan turut bekerja sama dengan dengan semua pihak guna merencanakan keluarga sakinah, mawaddah dan warrahmah.
 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018