Meulaboh (Antaranews Aceh) - Palang Merah Indonesia (PMI) di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh diminta untuk memperkuat lintas koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam berbagai aksi sosial kemanusiaan.

Ketua PMI Aceh, T Alaidinsyah di Meulaboh, Sabtu, mengatakan, koordinasi lintas sektoral sangat penting mengingat peran relawan PMI sangat sakral dalam sebuah aksi sosial kemanusian setiap terjadi bencana yang akhir-akhir ini terus melanda.

"Jangan sampai relawan PMI terlambat datang dalam aksi sosial kemanusiaan. Perintah dari pusat untuk seluruh relawan harus tiba ke lokasi bencana paling telat enam jam pascabencana untuk melaksanakan tugas," jelasnya.

Hal itu disampaikan disela-sela pelantikan pengurus PMI Kabupaten Aceh Barat periode 2018 hingga 2023 di Aula Setdakab Aceh Barat, acara ini dihadiri Bupati H Ramli, MS, jajaran SKPD, relawan PMI serta unsur lintas sektoral terkait seperti BPBD, TNI, Polri.

Alaidinsyah menebutkan bencana alam seperti gempa bumi, serta dampak dari perubahan iklim yang berdampak bagi sosial masyarakat hampir setiap hari terjadi, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain di belahan dunia.

Untuk itu, penguatan sumber daya manusia (SDM) relawan sangat perlu, relawan PMI bertugas dengan pengalaman yang baik, karenanya luangkan waktu yang ada selama tidak ada bencana di daerah masing-masing dengan mengadakan kegiatan pelatihan.

"Selama masa tidak ada bencana di Aceh Barat, maka lakukan pelatihan sampai ditingkat kecamatan. Bentuk kerjasama dengan sekolah relawan tingkat SD hingga SMA sederajat sehingga ketika bencana terjadi masyarakat tahu berbuat apa," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Alaidinsyah juga menaruh harapan terkait peran strategis relawan PMI untuk membantu mengumpulkan darah guna membantu masyarakat yang membutuhkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak di daerah.

Tugas relawan PMI cukup komplek, karena itu diharapkan adanya perhatian pemerintah daerah Aceh Barat, salah satunya yang dibutuhkan di kawasan itu adalah terbentuknya bank darah yang dikelola oleh relawan PMI Aceh Barat, bukan dikelola rumah sakit.

Baiknya membuat kerjasama dalam hal donor darah dengan lembaga-lembaga yang selama ini selalu rutin melakukan donor darah, seperti unsur TNI dan Polri, dengan demikian akan ada stok darah tercukupi untuk Meulaboh sebagai wilayah regional.

"Sampai saat ini belum ada bank darah yang dikelola relawan PMI di wilayah Barat Selatan Aceh. Kalau pun dikelola rumah sakit pemerintah, itu tidak akan maksimal karena saat darah dibutuhkan rumah sakit swasta tidak akan terkafer," harapnya.

Sementara itu Ketua PMI Aceh Barat, Junaidi dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan relawan yang selama ini fakum akan diupayakan bangkit dengan berbagai aksi sosial kemanusiaan bersama Sekretaris PMI Aceh Barat, Deddi Suwandi dan pengurus.

Namun, relawan juga membutuhkan aset yang pasti untuk terlaksananya semua kegiatan program untuk slogan kepala daerah "membalas jasa rakyat", karena persoalan aset belum dilakukan serahterima LPJ oleh pengurus periode sebelumnya.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018