Meulaboh (Antaranews Aceh) - Daya saing produk alat tradisional seperti dandang berbahan aluminium di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh terus anjlok dan sepi pembeli seiring banyak bermunculan produk elektronik moderen di daerah setempat.

"Paling saya mendapat permintaan saat momen tertentu seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di luar momen itu selalu sepi," kata pemilik usaha produk alat dapur rumah tangga di Meulaboh, Abu Bakar, di Meulaboh, Selasa.

Ia berkata walau pun harga dari bahan produk yang dibuatnya secara manual itu tidak semahal harga barang yang sudah moderen, kecenderungan masyarakat saat ini lebih suka yang praktis dan tidak membutuhkan waktu lama.

Meski hampir terpuruk dalam usaha industri skala rumah tangga, namun Abu Bakar, tetap optimis menggeluti usahanya tersebut mencari peluang pasar dengan menawarkannya kepada toko kelontong dan penjualan di kios - kios.

"Apalagi ini adalah usaha turun temurun keluarga saya, tidak mungkin saya buang. Saya masih yakin masih ada masyarakat yang membutuhkan peralatan manual seperti ini, terutama untuk kita di Aceh yang masyarakatnya banyak menengah bawah,"sebutnya.

Tempat usahanya itu di Jalan Blang Pulo, Kecamatan Johan Pahlawan, memproduksi alat dapur rumah tangga seperti dandang nasi, alat warung kopi, wajan roti, sendok wajan dan sejenis peralatan yang masih digunakan oleh pengusaha warung kopi.

Harga yang ditawarkan pun tidak begitu tinggi, mulai dari harga termurah untuk dandang ukuran kecil seharga Rp25.000 per unit hingga harga termahal Rp650.000 per unit untuk kapasitas satu kali menanak nasi 3,2 kilogram beras hingga 30 kilogram beras.

Abu Bakar menyampaikan, dandang tradisional dapat disimpan dalam waktu lama dan dapat dipergunakan kapan dikehendaki, hal itulah yang membuat penanak nasi tradisional itu masih ditemukan di rumah-rumah warga walaupun sudah ada penanak elektrik.

Perbedaan dandang tradisional dengan peralatan elektronik kata dia, tidak begitu mahal dan dan produk bermotif barang lama ini bisa dibuat sesuai kebutuhan dengan bahan yang aman sehingga bisa digunakan untuk menanak nasi dalam jumlah banyak.

"Sebenarnya dandang tradisional itu tidak akan hilang begitu saja, sebab barang - barang demikian sudah lebih awal digunakan masyarakat, walapun sudah banyak peralatan yang lebih canggih menggunakan sumber energi listrik," pungkasnya.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018