Lhoksukon (Antaranews Aceh) - Banjir yang diakibatkan hujan dan luapan air Daerah Aliran Sungai Krueng Keureto yang merendam tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dalam dua hari terakhir, belum sepenuhnya surut sehingga warga terpaksa bertahan di pengungsian.

Tiga kecamatan yang terendam banjir di Aceh Utara antara lain, kecamatan Matang Kuli, Tanah Luas dan Kecamatan Pirak Timu. Akan tetapi yang paling parah adalah di Kecamatan Matang Kuli, dimana ketinggian airnya mencapai 80 Centimeter hingga Satu Meter lebih.

Menurut salah seorang warga Saiful, Selasa mengatakan, di antara sejumlah desa di Kecamatan Matang Kuli yang paling parah adalah di Desa Tanjong Haji Muda, Lawang, Siren, Hagu dan Desa Alue Tho. Sedangkan didesa-desa lainnya diwilayah kecamatan tersebut tidak separah itu banjirnya.

Di sejumlah desa ini yang agak parah banjirnya sampai satu meter lebih airnya pada tempat-tempat tertentu. Makanya ada warga yang mengungsi dimenasah atau ketempat saudaranya yang aman dari banjir, ujar Saiful.

Sementara itu, Geuchik (Kepala desa) Gampong Tanjong Haji Muda H. Husen kepada wartawan mengatakan, banjir mulai merendam sejumlah desa di Matangkuli sejak kemarin sore, terutama bagi warga yang berada di daerah rendah.

Sebutnya, jika hujan deras yang melanda daerah pengunungan di Kabupaten Bener Meriah dan sekitarnya, maka daerah dapat dipastikan daerah yang dilalui oleh aliran sungai Krueng Keureto di wilayah Aceh Utara akan terkena imbas banjir.

Sementara itu, sebagaimana diberitakan, diwilayah Kecamatan Tanah Luas, ada lima desa yang digenangi banjir. Diantaranya, Desa Serba Jaman Baroh. Tanjong Masjid, Blang, Teupin Mee dan Desa Rayeuk Kuta. Rata-rata ketinggian air didesa ini kemarin mencapai 30 cm hingga 40 cm dan tidak ada warga yang mengungsi.
 

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018