Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Seorang dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Dr Sabirin, MSi, berhasil meraih gelar doktor di Universiti Sains Malaysia (USM) dengan predikat sangat memuaskan.

"Alhamdulillah, desertasi saya berjudul 'Pemberdayaan Potensi Teungku Dayah ke Arah Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat' berhasil saya mempertahankan di depan penguji," ucap dosen UIN Ar-Raniry, Dr Sabirin, MSi di Banda Aceh, Rabu.

Ia mengaku, membuat desertasinya dengan bantuan dari dosen pembimbing dua orang, yakni Profesor Azlinda Azman, dan Dr Muhammad Fadil Nurdin.
 
Dewasa ini beliau tercatat sebagai dosen di Prodi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry di Banda Aceh.  
  
Sabirin merupakan salah seorang dari total empat orang penerima beasiswa Pemerintah Aceh melalui Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia Aceh. 

Tiga orang lagi, di antaranya Dr Rahmat Oriza, Dr Tarmizi, dan Dr Nuriman yang keempatnya meraih gelar doktor falsafah.  

"Semoga, semakin banyak generasi Aceh mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi (S2 dan S3). Baik di dalam, dan luar negeri dengan mendapat bantuan dari pemerintah Aceh demi mewujudkan Aceh Hebat-Aceh Bermartabat," ungkap Sabirin.

Posisi Sabirin sebagai Ketua Aceh Student Community/ASC di Pulau Pinang, Malaysia, periode 2014-2017 telah digantikan oleh Saed Ahmad Kabiru, kata Muhammad Nouval, turut diakui mahasiswa program magister di USM asal Aceh/anggota ASC, Amir Husni. 

USM kembali mewisuda ke-56 sebanyak 6.979 lulusan periode tahun 2017/2018 di Gedung Tuanku Syed Putra, Pulau Pinang, Malaysia dari tanggal 23 hingga 28 Oktober 2018. 

Dari total jumlah wisudawan itu, terdapat 550 orang di antaranya menerima ijazah doktor falsafah, 1.479 menerima ijaza master, 4.883 menerima ijazah sarjana muda, dan 67 diploma kejururawatan.

"Alumni USM boleh memberi manfaat bagi seluruh bangsa pada tataran antarabangsa," ujar Rektor USM, Yang di-Pertuan Agong Raja Perlis Tuanku Syed Sirajuddin Putra Jamalullail. 

Wakil Rektor USM, Prof Datuk Dr Asma Ismail menambahkan dengan mengatakan, pihaknya ingin para alumni perguruan tinggi tersebut muncul kepermukaan sebagai pemimpin.

"Universiti Sains Malaysia harus muncul sebagai sebuah institusi ilmu, yang bersiap sedia menyahui tantangan atau cabaran kepimpinan masa depan," katanya sesuai tema di wisuda kali ini, yaitu We Lead atau Kami Memimpin.
 

Pewarta: Antara

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018