Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Warga sejumlah kecamatan di Kabupaten Simeulu, Provinsi Aceh, kembali bergairah menanam atau membudidayakan tanaman cengkih karena harga komoditas perkebunan itu membaik sejak beberapa tahun terakhir.

"Tanaman cengkih memang sempat menjadi primadona di Simeulu di era tahun 1970-an, namun harga komoditas tersebut sempat anjlok sekitar tahun 1990 dan saat itu tanaman cengkih mulai dtinggalkan penduduk Simeulu," kata warga Simeulu, Alwi yang ditemui di Banda Aceh, Kamis.

Masyarakat kini mulai beramai-ramai menanam cengkih setelah harga jual komoditas tersebut terus bergerak naik di pasaran. Harga jual petani saat ini berkisar antara Rp80.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Simeulu yang berjarak sekitar 100 mil dari pesisir barat Aceh merupakan salah satu daerah kepulauan terluar Provinsi Aceh.

Saat ini, Alwi yang kini juga menjabat sebagai Kepala Badan Kesbangpol Linmas Simeulue itu menjelaskan masyarakat beramai-ramai seperti di Kecamatan Simeulu Barat, Haloban, Teluk Dalam dan Salang mulai membuka kembali kebunnya dengan tanaman utama cengkeh.

"Beberapa pekan mendatang dipastikan petani akan panen raya cengkih khususnya di beberapa kecamatan daerah sentra produksi," katanya menjelaskan.

Para petani Simeulu menjual hasil panen cengkih kepada penampung di Kota Sinabang yang memasarkan ke pedagang besar di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Produksi cengkih itu untuk memenuhi permintaan pabrik rokok di Pulau Jawa.

"Harapan kita harga cengkeh bisa terus membaik dipasaran, sehingga kejayaan masyarakat Simuelu dengan komoditas unggulannya cengkih bisa terwujud kembali seperti di era tahun 1970-an," katanya seraya menambahkan mayoritas warga Simeulu bermata pencaharian petani.

Di pihak lain, Alwi menjelaskan, Kabupaten Simuelu dengan jumlah penduduk sekitar 80 ribu jiwa tersebut lebih berpotensi untuk dikembangkan tanaman cengkih, karet dan kelapa.

"Artinya, selain cengkih dan kelapa tidak cocok di kembangkan di Simeulu, termasuk perkebunan kelapa sawit," kata dia menambahkan.
 

Pewarta: Azhari

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018