Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Aceh berhasil mengejar target lifting (pengangkutan) kondensat 2025 dari wilayah kerja (WK) Aceh mencapai 608.599 barel atau 1.667 barel per hari.
“Secara kumulatif, capaian realisasi lifting kondensat 2025 telah mencapai 100 persen dari target WP&B, dengan capaian Blok A sebesar 102 persen dan Blok B sebesar 98 persen,” kata Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, di Lhokseumawe, Aceh, Rabu.
Mulyawan menyampaikan, total keseluruhan lifting kondensat sepanjang 2025 ini mencapai 608.599 barel, dengan kontribusi Blok A sebesar 299.060 barel dan Blok B 309.538 barel atau 1.667 barel per hari, melebihi dari target yang ditetapkan yakni blok A 800 dan blok B 865 per harinya.
Pencapaian target tahun ini, lanjut dia, berkat adanya lifting terakhir pada Desember 2025 sebesar 92.592 barel, terdiri dari 61.750 barel di Blok A dan 30.842 barel dari Blok B dengan tujuan Kilang TPPI Tuban.
"Meskipun dilaksanakan dalam kondisi darurat bencana alam yang mempengaruhi akses dan aktivitas operasional, proses pengapalan tetap berjalan aman dan sesuai ketentuan," ujarnya.
Mulyawan menjelaskan, capaian tersebut tidak terlepas dari peran strategis fungsi komersialisasi dalam mengoptimalkan pengambilan stok kondensat bagian negara.
"Optimalisasi dilakukan melalui pengambilan deadstock Blok A di tangki nominasi serta optimalisasi pengambilan stok kondensat bagian negara dari WK Blok B," katanya.
Sementara itu, Kepala BPMA, Nasri menilai bahwa capaian lifting kondensat 2025 diraih melalui berbagai tantangan, terutama pada periode akhir tahun yang sedang dilanda bencana.
Ia menuturkan, bencana banjir dan longsor Aceh telah memberikan dampak langsung terhadap seluruh KKKS dan memaksa sebagian kegiatan produksi dihentikan sementara waktu.
"Capaian ini menjadi energi positif bagi kinerja migas Aceh di tengah kondisi yang penuh tantangan. Sinergi antara BPMA dan KKKS menjadi kunci agar kegiatan operasional tetap dapat berjalan,” katanya.
Dirinya menambahkan, BPMA terus mendukung penuh upaya KKKS untuk segera mengembalikan dan menstabilkan produksi pasca gangguan operasional akibat bencana.
"Kita terus memberikan dukungan, semoga tahun depan produksi dapat terjaga, serta target lifting dapat kembali tercapai secara optimal," demikian Nasri.
