Meulaboh (Antaranews Aceh) - Ratusan nelayan di Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh menggelar ritual "kanuri laot" atau kenduri laut yang merupakan tradisi nelayan setiap musim tertentu.

Ketua pemangku adat Laot, atau Ketua Lhok Meureubo, Abu Samah, di Meulaboh, Jumat, mengatakan, setiap tahun ritual itu dilakukan nelayan sebagai bentuk syukur atas berlimpahnya rejeki selama ini yang didapatkan dari hasil melaut.

"Inti dari kegiatan kanuri laot untuk mengharap ridho Allah SWT, semoga rejeki nelayan semakin melimpah dan diberi keselamatan. Harapan kami juga tidak ada mara bahaya melintang dan dijauhkan dari musibah,"katanya.

Nelayan setempat mengadakan acara ritual keagamaan berupa zikir dan doa bersama serta penyantunan anak yatim dari keluarga nelayan di sebuah pulau kecil berjarak sekira 2 KM dari permukiman, untuk menuju lokasi tersebut harus menggunakan armada nelayan.

Di sepanjang jalur sungai Desa Ujong Drien, Meureubo itu, sudah sangat dangkal, setiap armada di bawah dua gross tonage (GT) kandas dan terpaksa harus digoyang atau didorong oleh nelayan, pengikisan tebing sungai menuju muara itu sudah sangat parah.

"Karena itu kami meminta tidak banyak kepada pemerintah, dalam hal ini Bupati Aceh Barat yang hadir, membantu dengan menyediakan anggaran daerah untuk normalisasi jalur lintasan armada nelayan," ujar Abu.

Lebih efektif lagi, lanjut dia, apabila pemda peduli kepada nelayan setidaknya memberikan alokasi dana untuk pembangunan tebing di muara jalur sungai Ujong Drien tersebut, sehingga kendala nelayan bisa teratasi.?

Nelayan setempat mayoritas adalah tradisional dengan armada yang terbatas dan menggunakan alat penangkapan ikan jenis jaring, akan tetapi nelayan wilayah setempat selama ini yang dikenal sebagai nelayan yang tidak merusak lingkungan.

Bupati Aceh Barat, H Ramli, MS dalam sambutannya pada acara itu, menyampaikan, keluhan nelayan sudah diterima dan akan diupayakan alokasi dana untuk pengerukan pada tahun anggaran 2019.

"Karena kalau untuk 2018 ini sudah tidak mungkin, APBK Perubahan juga sudah selesai, karena itu tunggu saja nanti pada tahun anggaran 2019 akan kita mengupayakan masuk dalam program pembangunan pengerukan jalur lintasan armada nelayan ini," kata Ramli.

Acara tersebut turut dihadiri Kasat Pol Air Polres Aceh Barat, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Barat, unsur Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), AL Pos Meulaboh, unsur Muspika Meureubo, serta masyarakat keluarga nelayan setempat.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018