Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Aceh meminta agar Garuda Indonesia meninjau kembali keputusan menutup rute Medan-Sabang pulang-pergi dua kali dalam sepekan yang telah berlangsung sebulan lebih.

Sekretaris ASITA Aceh, Totok Julianto di Banda Aceh, Minggu, mengatakan, maskapai tersebut perlu mencari solusi terbaik bersama pemerintah daerah agar kunjugan ke destinasi wisata bahari di Pulau Weh terus mengalir.

"Saya kurang begitu mengetahui alasan Garuda menutup rute itu (Medan-Sabang). Tetapi dari kacamata bisnis, sepertinya Garuda mengalami kerugian," jelasnya.

Ia mengatakan, tranportasi udara BUMN ini perlu mempertimbangkan upaya serius pemerintah dalam mengenjot tingkat kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.

Seperti diketahui, Sabang merupakan destinasi favorit bagi para "traveller" karena bisa melakukan berbagai aktivitas, antara lain menyelam, berenang, menangkap ikan, dan berjemur di pantai.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi melayani rute Medan-Sabang melalui Bandara Kuala Namu-Maimun Saleh menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang terhitung pada 6 Februari 2015.

"Mudah-mudahan, terjadi suatu kesepakatan terbaik. Tidak cuma bagi Garuda, tapi juga Pemkot Sabang demi memajukan potensi wisata bahari," kata Totok.

Wakil Wali Kota Sabang, Suradji Junus telah menggelar pertemuan khusus bulan lalu di Jakarta. Pihaknya meminta maskapai Garuda Indonesia tetap melayani Medan-Sabang pergi pulang atas keinginan?pelaku wisata setempat.

"Kami atas nama?Pemkot Sabang, sangat mengharapkan rute Sabang-Kualanamu dan sebaliknya tetap dipertahankan. Dan dibuka kembali, seiring banyaknya permintaan," katanya.

Branch Manager Garuda Indonesia Sabang, Zulkarnain Kadri mengaku, pihaknya terpaksa menghentikan jadwal penerbangan demi menghindari kerugian yang jauh lebih besar.

"Secara resmi pada 14 September 2018, manajemen Garuda Indonesia menutup jadwal penerbangan dari Kuala Namu-Sabang dan Sabang-Kuala Namu," kata Zul.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018