![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://aceh.antaranews.com/berita/50118/kenduri-laot-iven-tetap-kalender-pariwisata-sabang&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2016/08/20160810IMG_20160809_160734.jpg&description="Kenduri laot" iven tetap kalender pariwisata Sabang){kind=link}
Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Atraksi budaya "Kenduri Laot" akan menjadi iven tetap kalender pariwisata Kota Sabang, Provinsi Aceh guna meningkatkan kunjugan wisatawan ke daerah itu, kata Kadis Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat, Faisal.
"Harapan kita melalui atraksi budaya `Kenduri Laot` sekitar Maret atau April 2019 itu dapat mendongkrak arus kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara ke Sabang," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Menurutnya, atraksi budaya "Kenduri Laot" yang melibatkan para nelayan itu memang juga dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di pesisir pantai provinsi berpenduduk sekitar 5 juta jiwa itu.
"Yang akan kita gelar di Sabang pada 2019 itu nantinya juga dikemas agar lebih spesifik, sehingga bisa lebih menarik dan dapat disaksikan oleh wisatawan yang sedang berada di Kota Sabang," kata Faisal menjelaskan.
Di pihak lain, ia menjelaskan pemerintah terus berupaya meningkatkan arus kunjungan wisman dan wisatawan nusantara melalui dukungan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung di wilayah "Titik Nol" Indonesia bahagian barat itu.
Melalui alokasi dana otonomi khusus (otsus), APBN dan APBA telah dibangun berbagai fasilitas wisata di Kota Sabang. Menjadi harapan agar sinergi semua pihak dapat mewujudkan Kota Sabang menjadi daerah tujuan wisata internasional kedepan, katanya menjelaskan.
"Kami dari Pemkot Sabang juga terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan kelompok sadar wisata dan pemandu wisata. Ini juga sangat strategis dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan ke Sabang," kata Faisal menambahkan.
Terkait dengan akomodasi, Kadisparbud Sabang menjelaskan hingga saat ini Pulau Weh itu telah tersedia lebih 2.000 kamar untuk penginapan hotel, losmen dan home stay yang dikelola masyarakat.
Ia juga menjelaskan, kunjungan wisatawan ke Sabang dipastikan terus meningkat dari tahun ke tahun, khususnya wisatawan nusantara yang menikmati keindahan panorama pantai dan bawah laut pulau berjarak sekitar 14 mil laut dari Kota Banda Aceh itu.
"Kunjungan wisatawan khususnya domestik terus meningkat, terutama pada hari hari libur dan liburan sekolah. Mereka terpesona dengan keindahan alam dan perairan laut Sabang," kata Faisal menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Harapan kita melalui atraksi budaya `Kenduri Laot` sekitar Maret atau April 2019 itu dapat mendongkrak arus kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara ke Sabang," katanya saat dihubungi dari Banda Aceh, Rabu.
Menurutnya, atraksi budaya "Kenduri Laot" yang melibatkan para nelayan itu memang juga dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di pesisir pantai provinsi berpenduduk sekitar 5 juta jiwa itu.
"Yang akan kita gelar di Sabang pada 2019 itu nantinya juga dikemas agar lebih spesifik, sehingga bisa lebih menarik dan dapat disaksikan oleh wisatawan yang sedang berada di Kota Sabang," kata Faisal menjelaskan.
Di pihak lain, ia menjelaskan pemerintah terus berupaya meningkatkan arus kunjungan wisman dan wisatawan nusantara melalui dukungan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung di wilayah "Titik Nol" Indonesia bahagian barat itu.
Melalui alokasi dana otonomi khusus (otsus), APBN dan APBA telah dibangun berbagai fasilitas wisata di Kota Sabang. Menjadi harapan agar sinergi semua pihak dapat mewujudkan Kota Sabang menjadi daerah tujuan wisata internasional kedepan, katanya menjelaskan.
"Kami dari Pemkot Sabang juga terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan kelompok sadar wisata dan pemandu wisata. Ini juga sangat strategis dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan ke Sabang," kata Faisal menambahkan.
Terkait dengan akomodasi, Kadisparbud Sabang menjelaskan hingga saat ini Pulau Weh itu telah tersedia lebih 2.000 kamar untuk penginapan hotel, losmen dan home stay yang dikelola masyarakat.
Ia juga menjelaskan, kunjungan wisatawan ke Sabang dipastikan terus meningkat dari tahun ke tahun, khususnya wisatawan nusantara yang menikmati keindahan panorama pantai dan bawah laut pulau berjarak sekitar 14 mil laut dari Kota Banda Aceh itu.
"Kunjungan wisatawan khususnya domestik terus meningkat, terutama pada hari hari libur dan liburan sekolah. Mereka terpesona dengan keindahan alam dan perairan laut Sabang," kata Faisal menjelaskan.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018