Meulaboh (Antaranews Aceh) - Jalan nasional menghubungkan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat tujuan Geumpang, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh amblas sepanjang 150 meter akibat banjir, luapan sungai di wilayah administrasi Kecamatan Tangse.

"Kondisi jalan sudah bisa dilewati setelah dilakukan penanganan darurat sejak tadi malam, jalan aspal yang terputus sepanjang kurang lebih 150 meter," kata Abdul Samad Warga Desa Blang Jeurat, Kecamatan Tangse, kepada wartawan, Minggu.

Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Pidie yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Barat itu sejak Jumat(16/11) malam, bencana alam dipicu hujan lebat daerah pegunungan itu berdampak terhadap kerusakan beberapa unit rumah warga.

Bencana alam banjir dan tanah longsor terjadi di delapan kecamatan Kabupaten Pidie, sejak 16 November 2018 pukul 20.30 WIB, putusnya jalan Tangse tujuan Beureuneun di kilometer 43 wilayah Desa Blang Bungong, Kecamatan Tangse sepanjang 150 meter.

"Jalan lintas nasional tersebut ambruk diterjang erosi sungai sehingga terputus. Krueng Inoeng dan Krueng Layan meluap pada Jum`at malam tapi tidak ada korban karena malam hujan warga tidak ada yang melintas," katanya lagi.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menerima laporan dari BPBD Pidie terkait banjir dan tanah longsor terjadi di delapan kecamatan yakni, Kecamatan Tangse, Mutiara Timur, Mutiara, Tiro/ Truseb, Mila, Indrajaya, Keumala dan Titeu.

Titik longsor terjadi pada lima lokasi yakni, di jalan Pulo Sunong tujuan Blang Rimeh, kemudian di jalan Blang Bungong tujuan Blang Tengeh, jalan Pucok tujuan Layan, serta Blang Dhot tujuan Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

Sementara kondisi rumah warga yang ditemukan rusak ?berat ditemukan sebanyak empat unit, masing - masing satu unit di Desa Blang Bungong, satu unit di Desa Layan, satu unit di Desa Sunong dan satu unit di Desa Blang Dhot.

Informasi dihimpun di lapangan, bahwa saat ini kondisi jalan yang ambruk di lintasan tersebut sudah dapat dilintasi kendaraan dalam kondisi darurat, namun jalan timbunan material kerikil itu dipastikan tidak bertahan lama apabila sungai kembali meluap.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018