Bandar Lampung (Antaranews Aceh) - Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya akan selalu teringat desa kendati kerap berkunjung ke luar negeri menemui kepala negara lain.
"Meskipun hampir setiap bulan, dua bulan saya berkeliling ke negara lain, bertemu perdana menteri, bertemu presiden negara lain, tapi ingatan saya tetap desa, karena saya orang desa," kata Presiden di Lampung Timur, Jumat malam.
Kepala negara menyatakan hal itu dalam sambutannya saat acara Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Islamic Center, Lampung Timur.
Menurut Presiden, walau dirinya saat ini bertugas di Jakarta atau Kota Bogor, namun sejak kecil dirinya bergaul dengan warga di desa.
Baca juga: Jokowi: Ansor selalu di depan jaga Pancasila
Untuk pembangunan desa, Kepala Negara juga menjelaskan pemerintah memberikan dana desa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di desa.
Pada 2015 pemerintah telah memberikan dana desa sebesar Rp20,7 triliun, pada 2016 sebesar Rp40 triliun, pada 2017 sebesar Rp 60 triliun dan 2018 juga sebesar Rp60 triliun.
Sementara pada 2019, pemerintah berencana mengucurkan dana desa sebesar Rp73 triliun.
Presiden mengatakan dana itu ditujukan agar perputaran uang di desa besar.
Kemudian tahapan kedua pemerintah bersama masyarakat desa dapat mengalihkan ke pemberdayaan ekonomi dengan melihat potensi peluang ekonomi di desa.
"Misalnya ada tambak kok ga produktif? Ada lahan ga produktif, yang punya ingin mengerjakan sesuatu tapi ga ada modal, kerjakan itu supaya produktif. Potensi misalnya pariwisata dikembangkan di desa itu agar mendatangkan income," ujar Presiden.
Baca juga: Presiden usulkan pendirian "Fakultas Kelapa Sawit"
Selain itu, Presiden juga mengingatkan agar masyarakat di desa memperhatikan gizi dan pendidikan anak-anak.
Presiden mengarahkan agar dana desa juga dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan anak-anak untuk menghindari gizi buruk dan kasus stunting.
"Kita ke depan bertarung dengan negara lain. Sumber daya manusia kita harus sehat, pintar, cerdas, agar bersaing dengan negara mana pun menang," jelas Presiden.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo sedang melakukan kunjungan kerja di Provinsi Lampung.
Sejumlah agenda yang telah dilakukan pada Jumat yakni peninjauan pembangunan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, penyerahan sertifikat tanah dan silaturahim ke Pondok Pesantren Salafiyah Darussalamah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Meskipun hampir setiap bulan, dua bulan saya berkeliling ke negara lain, bertemu perdana menteri, bertemu presiden negara lain, tapi ingatan saya tetap desa, karena saya orang desa," kata Presiden di Lampung Timur, Jumat malam.
Kepala negara menyatakan hal itu dalam sambutannya saat acara Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Islamic Center, Lampung Timur.
Menurut Presiden, walau dirinya saat ini bertugas di Jakarta atau Kota Bogor, namun sejak kecil dirinya bergaul dengan warga di desa.
Baca juga: Jokowi: Ansor selalu di depan jaga Pancasila
Untuk pembangunan desa, Kepala Negara juga menjelaskan pemerintah memberikan dana desa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di desa.
Pada 2015 pemerintah telah memberikan dana desa sebesar Rp20,7 triliun, pada 2016 sebesar Rp40 triliun, pada 2017 sebesar Rp 60 triliun dan 2018 juga sebesar Rp60 triliun.
Sementara pada 2019, pemerintah berencana mengucurkan dana desa sebesar Rp73 triliun.
Presiden mengatakan dana itu ditujukan agar perputaran uang di desa besar.
Kemudian tahapan kedua pemerintah bersama masyarakat desa dapat mengalihkan ke pemberdayaan ekonomi dengan melihat potensi peluang ekonomi di desa.
"Misalnya ada tambak kok ga produktif? Ada lahan ga produktif, yang punya ingin mengerjakan sesuatu tapi ga ada modal, kerjakan itu supaya produktif. Potensi misalnya pariwisata dikembangkan di desa itu agar mendatangkan income," ujar Presiden.
Baca juga: Presiden usulkan pendirian "Fakultas Kelapa Sawit"
Selain itu, Presiden juga mengingatkan agar masyarakat di desa memperhatikan gizi dan pendidikan anak-anak.
Presiden mengarahkan agar dana desa juga dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan anak-anak untuk menghindari gizi buruk dan kasus stunting.
"Kita ke depan bertarung dengan negara lain. Sumber daya manusia kita harus sehat, pintar, cerdas, agar bersaing dengan negara mana pun menang," jelas Presiden.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo sedang melakukan kunjungan kerja di Provinsi Lampung.
Sejumlah agenda yang telah dilakukan pada Jumat yakni peninjauan pembangunan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, penyerahan sertifikat tanah dan silaturahim ke Pondok Pesantren Salafiyah Darussalamah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018