Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Keripik singkong produk Sare di Lembah Seulawah menjadi oleh-oleh primadona khas Kabupaten Aceh Besar, dan banyak dibeli pengguna jalan nasional lintas Banda Aceh-Medan.
"Keripik ubi kayu (singkong) di sini renyah dan lembut," kata seorang pembeli, Ihsan di Sare, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Senin malam.?
Keripik singkong sangat mudah dijumpai di sepanjang lintas nasional tersebut yang jaraknya sekitar 75 kilometer dari pusat ibu kota provinsi paling barat Sumatera.
"Ini oleh-oleh untuk keluarga," kata pembeli tadi sembari menunjukkan jinjingan keripik dalam bungkusan plastik.
Di Sare, Kecamatan Lembah Seulawah terlihat puluhan mobil angkutan umum dan mobil pribadi berhenti dan parkir di bahu jalan.
Banyak penumpang bus dan mobil pribadi turun di lokasi itu kemudian membeli keripik singkong yang dimasak ditempat.
Pemilik usaha keripik singkong, Samsinar atau lebih familiar dengan panggilan Cek Sam mengaku saban hari menghabiskan lebih empat ton ubi kayu.
"Kami setiap hari paling sedikit habis empat ton ubi kayu dan semua ubi kayu ini dari petani lokal di Sare," kata dia.
Cek Sam menjelaskan, ubi kayu diolah menjadi ragam keripik meliputi, ubi putih, ubi pedas, dan ubi jagun serta cakar ayam.
Selain itu, Cek Sam juga menjual keripik ketela, sukon dan keripik pisang. "Keseluruhan ada 38 pekerja di sini dan semua warga Aceh dan kami buka setiap hari dari pukul 08.00-00.00 WIB," katanya.
Harga keripik ubi putih Rp30 ribu/kg, ubi pedas Rp50 ribu/kg, ubi jagung Rp50 ribu/kg. Sedangkan keripik pisang Rp30 ribu/kg, sukon Rp70/kg dan cakar ayam per bungkus Rp10 ribu. Tapai Rp200 ribu/ bungkus.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018
"Keripik ubi kayu (singkong) di sini renyah dan lembut," kata seorang pembeli, Ihsan di Sare, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Senin malam.?
Keripik singkong sangat mudah dijumpai di sepanjang lintas nasional tersebut yang jaraknya sekitar 75 kilometer dari pusat ibu kota provinsi paling barat Sumatera.
"Ini oleh-oleh untuk keluarga," kata pembeli tadi sembari menunjukkan jinjingan keripik dalam bungkusan plastik.
Di Sare, Kecamatan Lembah Seulawah terlihat puluhan mobil angkutan umum dan mobil pribadi berhenti dan parkir di bahu jalan.
Banyak penumpang bus dan mobil pribadi turun di lokasi itu kemudian membeli keripik singkong yang dimasak ditempat.
Pemilik usaha keripik singkong, Samsinar atau lebih familiar dengan panggilan Cek Sam mengaku saban hari menghabiskan lebih empat ton ubi kayu.
"Kami setiap hari paling sedikit habis empat ton ubi kayu dan semua ubi kayu ini dari petani lokal di Sare," kata dia.
Cek Sam menjelaskan, ubi kayu diolah menjadi ragam keripik meliputi, ubi putih, ubi pedas, dan ubi jagun serta cakar ayam.
Selain itu, Cek Sam juga menjual keripik ketela, sukon dan keripik pisang. "Keseluruhan ada 38 pekerja di sini dan semua warga Aceh dan kami buka setiap hari dari pukul 08.00-00.00 WIB," katanya.
Harga keripik ubi putih Rp30 ribu/kg, ubi pedas Rp50 ribu/kg, ubi jagung Rp50 ribu/kg. Sedangkan keripik pisang Rp30 ribu/kg, sukon Rp70/kg dan cakar ayam per bungkus Rp10 ribu. Tapai Rp200 ribu/ bungkus.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018