Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, sejumlah wilayah di Aceh berpeluang dilanda hujan dengan intensitas lebat disertai petir pada pekan ini, sehingga warga diminta waspada.

"Hampir semua wilayah di provinsi ini berpeluang dilanda hujan akibat tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia bagian barat," ujar Kepala Seksi Data BMKG Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin.?

Dari pantauan radar cuaca terkini, lanjutnya, hadirnya indikasi karena masih aktifnya aliran massa udara basah di Samudera Hindia yang masuk ke wilayah bagian barat dan tengah di Aceh.

Ia menyebut, hal ini memberikan pengaruh terhadap perubahan pola cuaca yang begitu cepat, akibat meningkatkan suplai uap air yang memberi kontribusi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan.

Suhu udara diperkirakan berkisar rata-rata 20 hingga 30 derajat celsius, kelembapan udara berkisar 80 sampai 95 persen, dan kecepatan angin sekitar 10 kilometer per jam.

Gelombang laut di perairan Aceh mencapai ketinggian maksimal 1,5 hingga dua meter, seperti Banda Aceh-Sabang, barat-selatan Aceh, dan Samudera Hindia barat Aceh.

"Bagi mereka yang tinggal di daerah aliran sungai, kita minta waspadai banjir. Sedangkan mereka di daerah dataran tinggi, mewaspadai bencana banjir bandang, dan longsor," sebutnya.

"Sebab, di bulan Desember akhir tahun ini merupakan puncak dari musim hujan yang terjadi di Aceh, baik wilayah barat-selatan, tengah, maupun timur," kata Zakaria.

Bupati Aceh Barat Ramli MS pekan lalu telah menetapkan daerah tersebut berstatus sebagai darurat banjir, setelah ratusan desa tersebar di beberapa kecamatan terus dilanda banjir setinggi mencapai dua meter.

Ia mengatakan, beberapa kecamatan yang selama ini sangat rawan terendaman banjir meliputi Woyla Barat, Woyla Timur, Woyla, Samatiga, Kaway XVI, Meureubo, dan Johan Pahlawan.

"Aceh Barat sudah darurat banjir, kami berharap Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat turun tangan, membantu persoalan ini," kata Ramli.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018