Langsa (Antaranews Aceh) - Kantor Imigrasi Kelas II Langsa, Provinsi Aceh mengaku telah mendata ke-20 orang imigran gelap etnis Rohingya, Nyanmar yang masuk ke Kuala Idi, Aceh Timur pada Selasa (4/12) pagi.

"Ke-20 imigran asal Rohingya, Nyanmar sudah kami data dan mereka sudah kami serahkan ke Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sesuai aturan hukum yang berlaku," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelasi II Langsa, Mirza ?Akbar di Langsa, Selasa.

"Penyerahan 20 etnis Rohingya ke Pemerintah Aceh Timur sesuai Perpres Nomor 25 Tahun 2016 tentang Pengungsi," jelasnya.

Ke-20 etnis Rohingnya itu menggunakan perahu kayu 10 grose tonage (GT) ke bawah dan masuk ke Kuala Idi, Gampong (desa) Blang Geulumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur dini hari sekira pukul 08:00 WIB.

"Mereka tidak memiliki dokumen apapun dan selanjutnya akan dikoordinasi dengan para pihak terkait keberadaan mereka," kata Kelapa Kantor Imigrasi Kelas II Langsa.

Ada pun nama-nama 20 etnis Rohingnya tersebut meliputi, Abdul Karim (12), Abdul Rohim (14), Abdul Risyik (19), Abdul Maur (16), Muhammad Taka (18), Muhammad Amin (14), Muhammad Hayas, Muhammad Salim (27), Muhammad Salim (17), Muhammad Nur Syumi (18), dan Muhammad Idris (18).

Selanjutnya, Hafiz Muhammad Ismail (20), Nur Islam (19), Suimamba 50), Amir Ali (28), Solomullah (24), Harisyik (16), Rusyi Tamot (28) Syakkara Homma (23), dan Muhammad Zubir (14).

Panglima Laot (Lembaga Adat Laut) Wilayah Idi, Aceh Timur, Razali Muhammad Ali menyatakan, mereka bukan terdampar, tapi sengaja merapat atau singgah untuk sementara waktu di Kuala Idi karena pagi tadi sekitar pukul 04:00 WIB cuaca buruk di laut.

"Perahu kayu etnis Rohingya merapat di Kuala Idi pagi tadi sekitar pukul 08:00 WIB dan pengakuan mereka tujuannya ke Malaysia karena cuaca buruk makanya mereka masuk ke Kuala Idi," jelas Panglima Laot Wilayah Idi.

"Bahkan di atas perahu mereka masih ada bahan bakar sekitar 250 liter," sebut Panglima Laot tersebut.

Pewarta: Irman Yusuf

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018