Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, curah hujan bakal meningkat hingga akhir pekan ini, sehingga potensi banjir dan tanah longsor perlu diwaspadai di Aceh.

"Selain meningkatnya curah hujan dalam tiga hari ke depan, perlu juga diwaspadai potensi terjadinya petir dan angin kencang di beberapa wilayah,"kata Kepala Seksi Data BMKG Aceh, Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan, dari radar cuaca pihaknya terpantau adanya belokan angin yang terjadi di lapisan atmosfer wilayah Aceh, tepatnya di bagian Tengah dan Barat.

Selain itu, lanjut dia, munculnya daerah konvergensi atau keadaan menuju satu titik pertemuan di wilayah udara Aceh bagian Utara dan Timur.

Kecepatan angin untuk saat ini diperkirakan sekitar 20 KM per jam dengan kelembaban udara berkisar 65 hingga 95 persen, suhu udara rata-rata 17 sampai 27 derajat Celsius bagi daerah dataran tinggi, dan 22 hingga 31 derajat Celsius untuk daerah dataran rendah.

"Masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai, harus mewaspadai potensi banjir. Sedangkan mereka yang tinggal di daerah dataran tinggi, maka harus mewaspadai banjir bandang dan tanah longsor," katanya.?

Bupati Aceh Barat, Ramli MS pekan lalu telah menetapkan daerah tersebut berstatus sebagai darurat banjir, setelah ratusan desa tersebar di beberapa kecamatan terus dilanda banjir setinggi mencapai dua meter.

Ia mengatakan, beberapa kecamatan yang selama ini sangat rawan terendam banjir meliputi Woyla Barat, Woyla Timur, Woyla, Samatiga, Kaway XVI, Meureubo, dan Johan Pahlawan.

"Aceh Barat sudah darurat banjir, kami berharap Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat turun tangan, membantu persoalan ini," kata Ramli.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018