Meulaboh (Antaranews Aceh) - Jaringan listrik di dua desa yang terisolasi di Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat, kembali normal setelah diperbaiki PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Meulaboh.

Petugas PLN Rayon Padang Sikabu, Jundi, di Meulaboh, Sabtu, mengatakan, saat ini aliran listrik ke pelanggan di dua desa yang terisolasi sudah terhubung setelah dilakukan penambahan tiang listrik serta penarikan ulang kabel terputus.

"Pekerjaan sudah kita laksanakan sejak sore Kamis (13/12) dan sudah siap kita kerjakan. Jaringan listrik secara perlahan sudah normal. Telah kita dirikan tiang listrik tambahan pada dua sisi sungai agar bisa menarik kabel dengan baik," katanya.

Satu unit jembatan penghubung Desa Menuang Kinco dan Desa Alu Keumang serta Desa Babah Lhueng, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat rubuh dan ambruk akibat tergerus erosi aliran Sungai Meureubo, pada Selasa (11/12) malam.

Jundi menyebutkan, saat bersamaan juga tiang listrik serta kabel teganggan rendah ikut ambruk dan terseret arus sungai karena dikaitkan langsung dengan jembatan gantung tersebut, sehingga beberapa malam warga dua desa tinggal dalam gelap.

"Kabel kita memang dikaitkan langsung pada tiang jembatan gantung ini, karena lebih tinggi dan kokoh untuk menarik lurus kabel melintasi sungai. Tapi saat ini sudah kita pasangkan tiang terpisah," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Alu Keumang, Zulkifli, menyampaikan, selama beberapa hari terakhir aktivitas kantor desa lumpuh karena tidak ada aliran listrik untuk menghidupkan perangkat di kantor desa hingga rumah warga.

Bahkan, kata dia, warga setempat sudah kembali seperti zaman dulu, yakni memasak sudah menggunkan kayu bakar dan saat malam tinggal di bawah remang - remang cahaya lentera kecil dan lilin.

"Setelah diperbaiki jaringan listrik, aktivitas kantor desa sudah bisa berjalan, tapi tetap saja kondisi masyarakat masih terisolasi karena tidak ada jalan penghubung yang dekat dengan pusat pemerintahan dan ke jalan utama," sebutnya.

Zulkifli mengatakan kondisi yang belum normal saat ini adalah aktivitas pendidikan, karena semua anak - anak dari dua desa yang berpendidikan SMP dan sederajat tidak bisa bersekolah karena jauhnya jarak tempuh menuju lembaga pendidikan.
 

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018