Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Aceh-Japan Community Art Project 2018 mengadakan kegiatan Art Project untuk memperingati musibah tsunami Aceh, 26 Desember 2004 di Museum Tsunami, Banda Aceh, 16-26 Desember 2018.

Istri Gubernur nonaktif Aceh, Darwati Agani saat membuka acara tersebut, Sabtu mengatakan, masyarakat Aceh termasuk tabah menghadapi bencana.

"Masyarakat Aceh ikhlas dan tabah saat menghadapi bencana. Dalam artian, saat ini kita dapat menghilangkan trauma terhadap bencana yang pernah terjadi. Namun bukan berarti harus melupakan. Karena kita tinggal di daerah yang rawan bencana, sesuatu yang tidak bisa dihindari memang, tapi baiknya bisa menjadi pelajaran," ujarnya.

Direktur Aceh- Japan Community Art Projects untuk Aceh, Hanafi mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan mengingatkan masyarakat Aceh dengan bencana empat belas tahun silam melalui seni.

"Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat tidak melupakan bencana yang sudah pernah terjadi. Kami memberikan rasa untuk mengingatkan semua itu, bukan dengan hadir di sekolah-sekolah atau pidato-pidato, tapi kami lakukan melalui seni," ujar dia.

Seni bukan hanya berupa musik atau lukisan saja, melainkan juga dengan pendidikan seperti mengajar bahasa Jepang, mengajarkan pembuatan karya untuk anak-anak disabilitas, ujarnya.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menguatkan hubungan Aceh dan Jepang, terutama untuk anak-anak korban Tsunami.

"Kemudian tujuan kami juga sebenarnya untuk membuat hubungan sanubari antara anak-anak korban tsunami daerah Jepang dengan anak-anak korban tsunami daerah Aceh, hubungan yang kami lakukan yaitu dengan teleconference, sehingga membuat mereka saling mengenal sejak dini, dan memiliki rasa bahwa mereka punya nasib yang sama," katanya.

Acara ini nantinya diisi dengan beberapa kegiatan, diantaranya, workshop "Aceh damee ngon seulamat", yang mana di sana akan mencoba mengungkapkan cerita-cerita unik masa konflik dan tsunami yang belum tersampaikan oleh masyarakat Aceh bahkan media massa.

Kemudian pameran pakaian adat Aceh dan Jepang, pameran karya 30 seniman disabilitas dari Jepang, serta pemutaran film dokumenter tentang saksi hidup kapal di atas rumah, sekaligus video dokumenter di Lamno, dan beberapa kegiatan lainnya.

Kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh Aceh-Japan Community Art Project.

Pewarta: Cut Salma

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018