Blangpidie (Antaranews Aceh) - Meski harga jual Tandan Buah Segar (TBS) anjlok di pasaran, namun petani di Kabupaten Aceh Barat Daya  diimbau tidak menjual kebunnya.

ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Abdya, Munawir di Blangpidie, Rabu, mengakui harga TBS saat ini turun drastis di pasaran namun petani tidak menjualnya 

Aktifis IMM tersebut mengeluarkan imbauan tersebut setelah menyimak kondisi harga TBS selama ini sangat mengecewakan petani, sebab hasil produksi yang mereka dapatkan jauh berbanding dengan biaya pemeliharaan.

“Jika lahan perkebunan ikut dijual oleh petani dikarenakan murahnya harga TBS, maka kedepan akan berakibat fatal bagi masyarakat sendiri terutama petani sendiri kehilangan lahan pekerjaan,” ungkapnya

Kendatipun demikian, ketua IMM Abdya tersebut mengaku khawatir dengan kondisi harga TBS yang selama ini semakin menurun. Karena jika petani sudah terlanjur kecewa tentu mereka akan menjual kebunnya kepada orang bermodal besar.

“Kita berharap tidak ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kesempatan ditengah morat-maritnya harga TBS ini. Jadi, bagi mereka yang memiliki modal besar kita harapkan agar tidak membeli kebun sawit petani dengan harga dibawah pasaran,” harapnya

Selain itu, Munawir juga berharap sekaligus mengajak pemerintah daerah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk sama-sama mencari solusi. Baik solusi terkait persoalan murahnya harga TBS, maupun solusi cara mengantisipasi agar para petani tidak menjual kebunnya dengan harga murah.

“Kita meminta eksekutif dan legislatif agar hadir dalam persoalan ini, jika persoalan ini terus-terusan dibiarkan, kita takutkan para petani semakin kecewa,” katanya

Pewarta: Suprian

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2018