Meulaboh (Antaranews Aceh) - Tidak kurang dari lima hektare lahan gambut ditemukan terbakar di dua lokasi berbeda dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat seiring meningkatnya suhu udara selama dua hari terakhir.
     
Lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pertama masuk dalam wilayah administrasi Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan seluas 2 hektare, kemudian titik api kedua seluas 3 hektare terpantau di Desa Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Minggu petang.
     
Di Wilayah Seuneubok telah dilakukan upaya pemadaman oleh pihak terkait, akan tetapi tidak begitu maksimal, pesebaran titik api terus meluas karena dipicu tiupan angin sehingga api dipermukaan bawah rawa gambut tidak bisa dimusnahkan.
     
"Di Seneubok, jam 11.00 WIB api mulai terlihat dan membakar lahan lahan gambut, api masih menyala. Upaya pemadaman sempat dilakukan sesaat tapi tidak maksimal," kata Andi warga Seuneubok kepada wartawan.
     
Sementara titik api kedua yang terpantau di Kecamatan Meureubo juga demikian, lokasi kebakaran lahan bergambut sulit dijangkau dengan alat pemadam kebakaran, apalagi untuk didekati kendaraan mobil pemadam kebakaran (damkar).
     
Di lokasi tersebut diperkirakan lebih 3 hektare lahan gambut yang masih terbakar hingga mengeluarkan asap ke atas permukaan lahan sehingga merambat ke semua daun dan pepohonan.
     
Dari kedua titik kebakaran lahan gambut itu masig jauh dengan perumahan masyarakat, namun demikian dampaknya berupa asap sudah mulai bermunculan dan menyebabkan suhu udara semakin panas.
       
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh, meriliskan adanya 10 titik api atau hotspot yang terpantau oleh sensor satelit Tera dan Aqua, pada delapan daerah di Provinsi Aceh. 
   

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019