Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Buruh bongkar muat barang di terminal mobil barang Gampong Santan, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar mogok kerja dan menuntut kenaikan upah sebesar 20 persen.

"Sejak kemarin (Rabu, 9/1) mogok kerja dan menuntut tambahan kenaikan upah yang sebelumnya hanya 10 persen dinaikkan menjadi 20 persen," ucap Razali, seorang buruh di Terminal Mobar, Gampong Santan, Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis.

Dikatakan, sejak tahun 2000 hingga sekarang upah bongkar muat barang di Ternimal Mobar, Gampong Santan, Aceh Besar hanya 10 persen dari nilai barang yang diturunkan.

Jika upah buruh tidak niakkan menjadi 20 persen, kami akan terus melakukan mogok kerja. Upah 10 persen itu sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ujar buruuh tadi didampingi ratusan buruh lainnya.

Buruh lainnya, Wanda membenarkan, jasa bongkar muat barang di Terminal Mobar, Gampong Santan, Aceh Besar sejak tahun 2000 hingga 2018 masih 10 persen.

Sudah 18 tahun upah bongkar barang masih 10 persen, dari harga barang yang kami bongkar, kata Wanda.

? Buruh bongkar barang di Ternimal Mobar, Gampong Santan, Aceh Besar katanya, sudah menyurati pihak pengusaha atau perusahaan angkutan serta pemilik barang agar menaikkan upah dari 10 persen naiknya menjadi 20 persen.

Surat yang kami layangkan untuk pengusaha tidak digubris dan kami sudah mengundang mereka untuk beraudiensi tapi sampai sekarang tidak ditanggapi. Jika upah kami tidak dinaikkan menjadi 20 persen maka kami akan melakukan mogok kerja terus.

Pantauan Antara di lokasi, Kamis puluh mobil masih bermuatan barang yang dipasok dari Sumatera hingga Pulau Jawa masih parkir di area Terminal Mobar, Gampong Santan, Aceh Besar.
   

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019