Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Ratusan buruh bongkar muat barang di Terminal Mobil Barang , Gampong Santan, Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar kembali bekerja pasca-mogok menuntut kenaikan upah.
"Sejak kemarin (Jumat, 11/1) kami sudah mulai bekerja membongkar barang," kata seorang buruh, Razali di Terminal Mobil Barang, Gampong Santan, Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Sabtu.
Seratusan buruh bongkar muat barang di Terminal Motor dan Barang, Gampong Santan, Ingin Jaya, Aceh Besar, pada Rabu hingga Kamis (9-10 Januari) mogok kerja dan menuntut kenaikan upah dari 10 persen menjadi 20 persen.
"Sejak tahun 2000 hingga sekarang upah bongkar barang itu 10 persen dari harga barang yang kami bongkar," ungkap buruh tadi.
Buruh bongkar muat barang lainnya, Yusuf mengaku, upah bongkar barang 10 persen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan berharap pengusaha menaikkan jasa mereka.
"Kami menuntut kenaikan upah buruh karena upah 10 persen itu tidak cukup untuk kebutuhan rumah tangga. Ya, kami meminta pengusaha menaikkan upah 15 sampai 20 persen," harapnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banda Aceh, Muzakkir Tuloet, di Banda Aceh mengaku telah memfasilitasi pertemuan antara buruh dan pengusaha pengiriman barang.
"Ya, kami sudah duduk bersama kemari, dan para pihak sudah setuju upah buruh dinaikkan dari 10 persen menjadi 13 persen," ujarnya.
Dia berharap buruh bongkar tidak lagi melakukan mogok kerja. Pasalnya, jika buruh mogok kerja akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
"Kami sudah minta kepada mereka untuk kembali bekerja. Jika buruh mogok harga barang bisa meningkat," kata Muzakkir Tuloet.