Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Direktur Eksekutif Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Ridwan Hadi menegaskan penyelenggara pemilu di setiap tingkatan harus mampu menepis hoaks.

"Penyelenggara pemilu harus mampu menepis hoaks. Jika tidak, kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu bisa menurun," kata Ridwan Hadi di Banda Aceh, Jumat (11/1).

Saat ini, kata Ridwan Hadi, banyak isu politik, termasuk hoaks, beredar di berbagai media sosial. Bahkan, ada isu yang sempat membuat kericuhan nasional.

Ia mencontohkan 7 kontainer surat suara yang dicoblos. Setelah dicek kebenarannya, ternyata hoaks atau berita bohong. Namun, hoaks tersebut sempat menurunkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu.

Begitu pula, hoaks lainnya, baik berskala nasional maupun lokal, harus ditepis dan dikelola dengan baik sehingga tidak menurunkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu

Dengan waktu pemungutan suara tersisa tiga bulan lagi, Ridwan Hadi yakin penyelenggara pemilu mampu menepis isu-isu atau berita bohong yang bisa menurunkan kepercayaan publik.

Anggota KIP Aceh Tgk. Akmal Abzal mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kepercayaan publik sehingga partisipasi masyarakat pada Pemilu 2019 turut meningkat.

"Upaya ini termasuk mengelola isu-isu yang bisa membuat kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu menurun. Namun, saya yakin masyarakat Aceh cerdas dan bisa menyebabkan hoaks terkait dengan pemilu," katanya.
 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019