Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Pemerintah Aceh melarang pengendara kendaraan bermotor untuk melintasi jalan alternatif penghubung di dua kecamatan, yakni Wih Pesam dan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, akibat telah terjadi tanah longsor pada Jumat (11/1) malam.

"Malam tadi sekitar pukul 21.05 WIB, badan jalan putus total akibat longsor karena hujan deras," kata Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek, di Banda Aceh, Sabtu.

Ia menjelaskan, lokasi bencana tanah longsor ini, menimpa bagian ruas badan jalan yang memiliki kedalaman sekitar 200 meter dengan luas sekitar satu kilometer di Kampong (Desa) Suka Makmur, Kecamatan Wih Pesan, Bener Meriah.

Namun, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa longsoran tersebut sesuai dengan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah yang diterima oleh BPBA.

Ia mengemukakan, jalur tersebut selama ini lazim dilintasi oleh pengendara, terutama masyarakat setempat untuk mengangkut hasil pertanian mereka, karena menghubungkan dua kecamatan akibat jarak tempuh lebih dekat yakni sekitar tiga kilometer.

"Jika masyarakat menggunakan akses jalan lintas nasional dari Bireuen ke Takengon, maka harus menempuh sejauh 20 kilometer cuma untuk menghubungkan dua kecamatan itu," tegasnya.

Ia mengaku, jalan alternatif yang merupakan jalur utama bagi masyarakat setempat kerap terjadi peristiwa longsor karena selalu terulang di lokasi yang sama, dan berlangsung selama dua tahun terakhir ini.

"Longsoran semangkin parah, dan ini termasuk terparah untuk 2019. Tapi, petugas sudah membuat jalan alternatif dengan pengalihan saluran pembuangan air," katanya.

"Sudah dalam penanganan, dan membuat jalan darurat agar tidak longsor lagi," tegas Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengingatkan, bahwa wilayah dataran tinggi di provinsi paling Barat Indonesia ini rawan longsor akibat cuaca ekstrem.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blangbintang, Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, hampir semua kecamatan di empat kabupaten wilayah Tengah, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues maupun Aceh Tenggara rawan longsor dan banjir.

"Aceh Tengah?berpotensi longsor meliputi 10 kecamatan, yakni Bintang, Laut Tawar, Kebayakan, Linge, Jagong, Atu Lintang, Silih Nara, Celala, Rusip, dan Ketol. Sedangkan Bener Meriah meliputi empat kecamatan, yakni Bukit, Wih Pesam, Timang Gajah, dan Pintu Rime Gayo," katanya.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019