Nagan Raya (Antaranews Aceh) - Harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit oleh perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh masih fluktuatif.

"Setiap harinya perusahaan mengirim SMS harga beli sawit ke kami dan hari ini harga sawit yang dibeli oleh tiga PKS tempat biasanya saya bawa masih sekitaran Rp1.000 /kg - Rp1.030/ kg," kata seorang penampung TBS Banta Alam di Nagan Raya, Jumat.

Naik turunnya harga sawit menurutnya tidak menjadi permasalahan yang signifikan bagi distributor TBS untuk perusahaan karena selama ini hanya mengambil keuntungan sebesar 20 persen dari harga penjualan.

"Naik atau pun turun, tetap saja kami ambil keuntungan setelah menjual kepada PKS per kilonya itu Rp200, cuma kasihan masyarakat, dengan murahnya harga penjualan sawit nanti pasti akan berdampak pada produktivitas perkebunan," sebutnya.

Sepanjang tahun 2018 hingga saat ini harga penjualan TBS kelapa sawit semakin anjlok di Kabupaten Nagan Raya.

Kata dia, dalam setahun belakangan harga kelapa sawit anjlok, sementara pada 2017 pihaknya masih mampu menampung harga beli dari perkebunan masyarakat Rp1.600/ kg.

"Tapi sekarang kami cuma bisa menampung dengan harga bersih untuk petani cuma Rp500 per kilogram,"sebutnya.

Banta Alam berharap agar pemerintah dapat mengontrol dan menekan spekulasi harga sawit sehingga dapat menyelamatkan petani sawit sehingga dapat kembali meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Nagan Raya.

"Kita harapkan pemerintah dapat membantu supaya harga penjualan kelapa sawit paling tidak seperti ?tahun 2017 dulu yang harga tampungnya Rp1.600 per kilogram karena kasihan juga masyarakat kecil pasti kesulitan untuk mencukupi kebutuhan pemeliharaan kebun sawitnya," harapnya.

Pewarta: Anwar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019