Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Dinas Kesehatan Aceh Jaya mengajak masyarakat proaktif dalam pencegahan penyakit kaki gajah (filariasis) sehingga angkanya dapat ditekan setiap tahunnya.
"Salah satu cara pencengahan yang dapat dilakukan adalah masyarakat proaktif untuk mengikuti program minum obat pencegahan," kata Kasie pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular Dinas kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, Eka Radiana di Calang, Rabu.
Ia menyebutkan hingga tahun 2018 Dinas Kesehatan Aceh Jaya mencatat ada 56 orang penduduk di kabupaten tersebut terjangkit penyakit kaki gajah yang sudah bengkak.
Ia menjelaskan salah satu program yang dilakukan Dinas tersebut dalam menekan penderita penyakit kaki gajah tersebut adalah dengan cara pencegahan dengan memberikan obat kepada masyarakat.
"Kita di Aceh jaya sejak 2011-2015 telah memberikan obat pencegahan kepada masyarakat dengan minum obat tersebut selama lima tahun agar tidak ada lagi kasus baru," katanya.
Menurut dia salah satu kendala dalam program pencegahan tersebut adalah ?masyarakat tidak proaktif mengikuti program minum obat yang merupakan bagian dari pencegahan penyakit tersebut.
"Kita sulit mengajak masyarakat untuk minum obat karena mereka tidak sakit, padahal padahal efek dari kaki gajah tersebut sangat besar," katanya.
Ia mengatakan apabila gejala penyakit tersebut sudah terdeteksi sejak dini maka dapat dilakukan langkah penanganan secara cepat dan jika terlambat maka akan sulit untuk diobati.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Salah satu cara pencengahan yang dapat dilakukan adalah masyarakat proaktif untuk mengikuti program minum obat pencegahan," kata Kasie pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular Dinas kesehatan Kabupaten Aceh Jaya, Eka Radiana di Calang, Rabu.
Ia menyebutkan hingga tahun 2018 Dinas Kesehatan Aceh Jaya mencatat ada 56 orang penduduk di kabupaten tersebut terjangkit penyakit kaki gajah yang sudah bengkak.
Ia menjelaskan salah satu program yang dilakukan Dinas tersebut dalam menekan penderita penyakit kaki gajah tersebut adalah dengan cara pencegahan dengan memberikan obat kepada masyarakat.
"Kita di Aceh jaya sejak 2011-2015 telah memberikan obat pencegahan kepada masyarakat dengan minum obat tersebut selama lima tahun agar tidak ada lagi kasus baru," katanya.
Menurut dia salah satu kendala dalam program pencegahan tersebut adalah ?masyarakat tidak proaktif mengikuti program minum obat yang merupakan bagian dari pencegahan penyakit tersebut.
"Kita sulit mengajak masyarakat untuk minum obat karena mereka tidak sakit, padahal padahal efek dari kaki gajah tersebut sangat besar," katanya.
Ia mengatakan apabila gejala penyakit tersebut sudah terdeteksi sejak dini maka dapat dilakukan langkah penanganan secara cepat dan jika terlambat maka akan sulit untuk diobati.
Editor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019