Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Istri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, menyarankan agar daerah penebangan dapat dilakukan penghijauan kembali dalam upaya menjaga kelestarian alam.

"Kalau ada penebangan harus dilakukan penghijauan kembali, sebab penebangan ini tidak seluruhnya dilakukan oleh perusahaan, tetapi ada juga dari masyarakat," kata Dyah dalam rapat penanggulangan banjir bandang Aceh Tenggara di Banda Aceh, Rabu.

Ia menjelaskan, salah satu faktor terbesar bencana banjir disebabkan oleh maraknya penebangan pohon dan perusakan hutan yang telah terjadi sejak 20 tahun lalu.

Dyah mengatakan, dampak dari banjir ketiga di Agara tersebut telah memutuskan beberapa akses mobilitas masyarakat di daerah setempat seperti jembatan dan sejumlah pelayanan publik.

Menurut dia, saat ini yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya bantuan sandang dan pangan, tetapi solusi dari pemerintah dalam penanggulangan bencana banjir agar tidak berkelanjutan.

Ia juga menambahkan berdasarkan laporan Pemerintah Daerah setempat dari 16 Kecamatan di Kabupaten tersebut, 11 di antaranya mengalami musibah banjir.

Dia telah menginstruksikan Tim Penggerak (TP) PKK Agara agar dapat mengoptimalkan penyaluran bantuan kepada masyarakat.

Dalam rapat penanggulangan bencana banjir Agara bersama Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Dyah turut didampingi Asisten II Setda Aceh, Taqwallah di rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh.

Dalam pertemuan tersebut sejumlah SKPA terkait ikut melaporkan berbagai tindaklanjut yang telah dilakukan untuk penanganan banjir bandang di Agara diantaranya penyaluran bantuan makanan, pelayanan kesehatan dan penanganan penanggulangan terhadap daerah yang terkena banjir seperti distribusi kantong pasir di kawasan aliran sungai.
 

Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019