Banda Aceh, 10/2 (Antara) - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) akan terus mengampanyekan kebutuhan alat kesehatan untuk mengoperasikan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina yang dibangun atas bantuan masyarakat Indonesia.

"Bangunan gedung sudah selesai, namun yang dibutuhkan saat ini adalah kelengkapan alat kesehatan untuk mengoperasionalkan rumah sakit trauma di Jalur Gaza itu," kata Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad di Banda Aceh, Senin malam.

Untuk bangunan fisik, ia menjelaskan RSI Jalur Gaza yang merupakan bantuan masyarakat Indonesia itu telah selesai dengan anggaran mencapai sekitar Rp33 miliar.

Sementara dana pengadaan alat kesehatan untuk mengoperasikan rumah sakit penyembuhan trauma bagi korban perang di Palestina itu mencapai sebesar Rp67 miliar.

"Kami akan terus mengampanyekan agar masyarakat Indonesia khususnya akan terus mendonasi bantuan untuk melengkapi peralatan kesehatan sehingga dapat melengkapi operasional rumah sakit yang sangat dibutuhkan masyarakat Palestina," kata Sarbini Abdul Murad.

Sarbini Abdul Murad, merupakan dokter umum alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Putra kelahiran Banda Aceh 1968 itu merupakan salah dokter yang berhasil masuk ke Palestina saat konflik memanas pada 2009.

Jalur Gaza adalah sebuah kawasan yang terletak di pantai timur Laut Tengah, berbatasan dengan Mesir di sebelah barat daya, dan Israel di sebelah timur dan utara.

RSI dengan luas gedung sekitar 9.000 meter persegi di atas tanah seluas 16 ribu meter persegi akan diserahkan kepada masyarakat dan pemerintah Palestina. RSI dibangun dalam jangka waktu tiga tahun, dan saat ini memiliki sebanyak 100 tempat tidur.

Sarbini menjelaskan, tujuan dari bantuan dan pembangunan RSI diJalur Gaza itu untuk membuktikan bahwa rakyat Indonesia mendukung nyata bangsa Palestina yang ingin melepaskan diri dari cengkraman zionis Israel.

"Kami berharap RSI di Jalur Gaza itu membuktikan dukungan masyarakat Indonesia untuk rakyat Palestina. RSI bisa digunakan untuk evakuasi korban perang, dan menangani korban trauma perang," kata dia menambahkan.

Pewarta: Pewarta : Azhari

Editor : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014