Banda Aceh (Antaranews Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blangbintang menyatakan, dua titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terdeteksi oleh satelit muncul di wilayah Aceh pada siang hari.

"Tepat pukul 14.00 WIB, dua titik panas muncul karena terpantau satelit di Aceh," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blangbintang, Zakaria Ahmad, di Aceh Besar,? Rabu.

Ia mengemukakan, kedua titik panas ini tersebar pada dua Kabupaten di provinsi paling Barat Indonesia dengan terindikasi memiliki tingkat kepercayaan belum mengkhawatirkan sebagai titik api.

Masing-masing satu titik berada di wilayah Barat-Selatan, yakni Aceh Jaya tepatnya di Kecamatan Krueng Sabee dengan memiliki tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan 59 persen.

Sedangkan satu titik lagi terdeteksi di daerah dataran tinggi wilayah Tengah di Aceh, yakni Gayo Lues di Kecamatan Blangkeujeren memiliki tingkat kepercayaan juga 59 persen.

"Walau belum mengindikasikan kebakaran, namun bukan berarti di dua kecamatan itu aman. Kami mengharapkan instansi terkait, segera mengecek dengan turun lokasi,"ujar Zakaria.

Ia mengaku, cuaca dewasa ini mayoritas di wilayah provinsi berjuluk "Serambi Mekkah" itu sedang memasuki masa peralihan dari musim penghujan menuju ke kemarau.

"Suhu udara di lapisan atas terjadi peningkatan, dan berdampak turunnya persentase uap air di udara. Kondisi ini mulai rawan terjadi kebakaran yang ditambah lagi angin bertiup kencang," tegas Zakaria.

Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah pada Januari 2019 telah mengimbau para kepala daerah di provinsi tersebut, supaya melakukan upaya pencegahan dini terhadap Karhutla di daerahnya masing-masing.

"Surat Gubernur Aceh terkait Karhutla itu dengan nomor 360/373 tanggal 11 Januari 2019, ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se-Aceh," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019