Banda Aceh, 19/2 (Antaraaceh) - Gerakan Pemuda Ansor berharap pelaksanaan Pemilu legislatif 2014 di Aceh tanpa teror dan intimidasi guna memastikan bahwa pesta politik lima tahunan di provinsi itu berjalan demokratis.
"Kami berharap seluruh elemen masyarakat dan partai politik agar ambil bagian untuk menjamin keberlangsungan Pemilu 2014 khususnya di Aceh tanpa teror dan intimidasi," kata Ketua GP Ansor Aceh Samsul B Ibrahim di Banda Aceh, Rabu.
Pesta demokrasi akan berjalan dengan baik jika saja partai politik, calon legislatif serta tim sukses dan pendukungnya dapat memahami esensi Pemilu dama dan cerdas, kata dia menambahkan.
Samsul menyatakan prihatin suhu politik di Aceh yang mulai memanas, terutama setelah kasus penembakan posko Partai Nasdem yang dilakukan pria bersenjata tak dikenal di wilayah Aceh Utara.
"Itu kriminal yang tidak kita harapkan terjadi lagi di Aceh, apalagi adanya penggunaan senjata api ilegal, sehingga menganggu ketertiban dan ketenangan serta perdamaian yang telah terjalin di daerah ini," kata dia menambahkan.
Dipihak lain, Samsul meminta masyarakat Aceh tidak terpancing dengan serangkaian kekerasan berbau politik yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir seperti penembakan posko Partai Nasdem di Aceh Utara.
Namun ia mengajak elemen masyarakat agar memberikan kepercayaan dan dukungan penuh kepada pihak kepolisian untuk membongkar kasus-kasus kriminal bersenjata menjelang Pemilu 2014 di Aceh.
"Kita harus mendukung kerja kepolisian dengan harapan bisa menuntaskan kasus-kasus kriminal tersebut. Jangan sampai juga kita diadu domba oleh pihak-pihak tertentu sehingga memunculkan konflik baru. Sudah cukuplah kita menderita dengan konflik masa lalu,," kata Samsul menjelaskan.
Ia juga menilai pihak kepolisian kewalahan menghadapi berbagai kasus kriminal yang terjadi di Aceh.
"Mungkin salah satu penyebab lambannya penyelesaian kasus itu karena minimnya personil polisi di Aceh. Kekurangan personil itu juga dikarenakan terikat dengan perjanjian damai di Helsinki yang membatasi jumlah polisi di Aceh," kata dia menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014
"Kami berharap seluruh elemen masyarakat dan partai politik agar ambil bagian untuk menjamin keberlangsungan Pemilu 2014 khususnya di Aceh tanpa teror dan intimidasi," kata Ketua GP Ansor Aceh Samsul B Ibrahim di Banda Aceh, Rabu.
Pesta demokrasi akan berjalan dengan baik jika saja partai politik, calon legislatif serta tim sukses dan pendukungnya dapat memahami esensi Pemilu dama dan cerdas, kata dia menambahkan.
Samsul menyatakan prihatin suhu politik di Aceh yang mulai memanas, terutama setelah kasus penembakan posko Partai Nasdem yang dilakukan pria bersenjata tak dikenal di wilayah Aceh Utara.
"Itu kriminal yang tidak kita harapkan terjadi lagi di Aceh, apalagi adanya penggunaan senjata api ilegal, sehingga menganggu ketertiban dan ketenangan serta perdamaian yang telah terjalin di daerah ini," kata dia menambahkan.
Dipihak lain, Samsul meminta masyarakat Aceh tidak terpancing dengan serangkaian kekerasan berbau politik yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir seperti penembakan posko Partai Nasdem di Aceh Utara.
Namun ia mengajak elemen masyarakat agar memberikan kepercayaan dan dukungan penuh kepada pihak kepolisian untuk membongkar kasus-kasus kriminal bersenjata menjelang Pemilu 2014 di Aceh.
"Kita harus mendukung kerja kepolisian dengan harapan bisa menuntaskan kasus-kasus kriminal tersebut. Jangan sampai juga kita diadu domba oleh pihak-pihak tertentu sehingga memunculkan konflik baru. Sudah cukuplah kita menderita dengan konflik masa lalu,," kata Samsul menjelaskan.
Ia juga menilai pihak kepolisian kewalahan menghadapi berbagai kasus kriminal yang terjadi di Aceh.
"Mungkin salah satu penyebab lambannya penyelesaian kasus itu karena minimnya personil polisi di Aceh. Kekurangan personil itu juga dikarenakan terikat dengan perjanjian damai di Helsinki yang membatasi jumlah polisi di Aceh," kata dia menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2014