Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyatakan, bila suhu udara mencapai 40 derajat Celcius dalam radius tertentu di satu wilayah, maka satelit baru mendeteksi titik panas sebagai indikasi kebakaran hutan dan lahan di satu provinsi.

"Apabila suhu meningkat lebih dari 40 derajat (Celcius) di satu daerah, maka terhitung di tempat tersebut satu titik panas oleh satelit," tegas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Jumat.

Hal ini diungkapkan Zakaria terkait tidak terpantau titik panas oleh satelit di wilayah Aceh, meski seluas 4,7 hektare lahan gambut di Gampong (desa) Kuala Tadu, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, masih hangus terbakar.

Namun, lanjut dia, ketiga satelit, yakni Terra, Aqua, dan Suomi NPP menggunakan sensor modis untuk memantau titik panas di suatu wilayah bisa luput, akibat peralatan canggih yang terpasang di satelit ini tidak melewati daerah terbakar tersebut.

Data terakhir pada Kamis (28/2), satelit cuma mendeteksi satu titik panas di satu kabupaten di Aceh, yakni Gayo Lues tepatnya di Kecamatan Tiripejaya dengan memiliki tingkat kepercayaan atas kebakaran hutan dan lahan 67 persen atau belum mengkhawatirkan.

"Tapi titik panas yang terdeteksi satelit ini, di daerah yang kurang pepohonan. Selain itu di lahan kering, seperti rawa gambut yang rawan terbakar walau cuma tersulut puntung rokok," kata Zakaria.

Dandim 0116/Nagan Raya Letkol Kavaleri Nanak Yuliana melaporkan, Seluas 4,7 hektare lahan gambut milik masyarakat di Gampong Kuala Tadu, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya, masih terbakar hingga siang ini.

Ia melanjutkan, kebakaran lahan ini yang terjadi sejak Kamis (28/2) sore, diduga akibat sisa?puntung rokok dari pemancing yang di buang ke semak belukar karena mereka sering memancing ikan di?desa tersebut.

Sejumlah petugas pemadam kebakaran setempat, dibantu unsur TNI/Polri, warga, dan relawan turut membantu memadamkan kobaran api agar tidak menjalar ke lokasi lahan di bagian lain.

"Kami masih terus berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, Alhamdulillah sudah mulai berhasil ditanggulangi," kata Nanak.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019