Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kelas I Aceh menyebut, tiga titik panas masih terpantau dalam sehari terakhir yang merupakan indikasi bahwa terjadi kebakaran hutan dan lahan berada di daerah itu.

"Pagi ini, seperti kemarin sore. Ada tiga titik panas di Aceh," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Sabtu.

Ia menerangkan, ketiga titik panas tersebut memiliki titik koordinat yang sama dengan wilayah penyebaran di tiga kabupaten di provinsi terletak paling ujung Utara di Pulau Sumatera ini.

Terdapat dua titik panas di antaranya, di wilayah pesisir Barat-Selatan, yakni Aceh Barat terpantau di Kecamatan Arongan Lambaek, dan Nagan Raya tepatnya di Kecamatan Darul Makmur.

Satu titik panas lagi di wilayah Tengah di Aceh merupakan daerah penghasil kopi baik jenis Arabika maupun Robusta kualitas ekspor, yakni Aceh Tengah berada di Kecamatan Bebesan.

"Kedua titik panas di wilayah Barat-Selatan Aceh ini, salah satu di antaranya di Arongan Lambaek, Aceh Barat memiliki tingkat kepercayaan 77 persen. Seperti kita ketahui bersama, bahwa di kecamatan ini memang sejak kemarin dilaporkan terbakar," tegasnya.

Sedangkan satu titik lagi, ia melanjutkan, di Darul Makmur, Nagan Raya, masih dalam kondisi mengkhawatirkan akibat memiliki tingkat kepercayaan 67 persen.

"Kalau yang di Bebesan (Aceh Tengah), titik panasnya belum mengkhawatirkan karena baru memiliki tingkat kepercayaan 41 persen," tambah Zakaria.

Dandim Nagan Raya, Lekol Kav Nanak Yuliana kemarin melaporkan, puluhan prajurit TNI Kodim 0116/Nagan Raya, dan Korem 012/Teuku Umar di Aceh sedang berupaya memadamkan api yang membakar lahan milik warga seluas lima hektare di Desa Cot Me, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya.

"Tim masih 'stanby' di lokasi, dikarenakan api terlihat terus menyala dan mulai menjalar ke lahan lainnya. Dan tim gabungan saat ini telah melokalisir penyebaran api," ujarnya.

Upaya pemadaman tersebut, lanjutnya melibatkan 60 petugas terdiri dari 40 prajurit TNI, 10 Polri, dan 10 orang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, yang dibantu 70 orang warga setempat dan karyawan PT Fajar Bayzuri.

"Sulitnya medan menuju kelokasi, tidak tersedia sumber air, dan tebalnya semak belukar menjadi kendala dalam upaya pemadaman," kata Nanak Yuliana.
 

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019