Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh menyatakan sangat fokus untuk pengelolaan dan penjagaan terhadap kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuseur (TNGL) yang merupakan salah satu "paru-paru dunia".

"Kawasan TNGL merupakan sebuah tempat yang menjadi `paru-paru dunia`, karenanya kita bertekad untuk menjaga kelestarian hutan tersebut dengan membangun kerja sama dengan Uni Eropa dalam melakukan pengelolaannya," kata Plt Sekda Aceh, Helvizar Ibrahim di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend ke Aceh. pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Sekda Aceh di Banda Aceh.

Ia mengatakan di sana juga ada masyarakat dan pihaknya terus berupaya agar hutan tetap lestari dan masyarakat dapat sejahtera dengan segala pencahariannya.

Dalam pertemuan tersebut juga turut membahas sejumlah isu lainnya diantaranya pengelolaan kehutanan, ekonomi, Pemilu dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh.

"Pemerintah Aceh saat ini juga sedang berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat serta menekan angka kemiskinan," katanya.

Menurut dia beragam program pembangunan yang diluncurkan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya meluncurkan dua lokomotif ekonomi yakni Kawasan Ekonomi Khusus di Lhokseumawe dan Kawasan Industri Aceh di Ladong, Aceh Besar.

Selain dua lokomotif ekonomi itu, kata Sekda, Kelapa sawit juga menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend mengatakan tujuan kunjungan kerjanya ke provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu guna membahas sejumlah isu di antaranya mempelajari riwayat dan mekanisme kerja KKR Aceh, kemudian berkaitan dengan isu ekonomi, pengelolaan kawasan hutan Leuseur serta kondisi keamanan dalam masa kampanye pemilihan umum.
 

Pewarta: M Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019