KONI Aceh mengirimkan empat atlet binaan dari cabang atletik untuk mengikuti prakualifikasi Pekan olahraga nasional (Pra PON) pada kejuaraan nasional terbuka di Surabaya, Jawa Timur,  28 - 31 Maret 2019.

"Atlet atletik yang pertama kita kirim tahun ini mengikuti Kejurnas terbuka sebagai ajang Pra PON. Kita harap atlet atletik menjadi yang pertama lolos ke PON XX/2020 di Papua," kata Sekretaris Umum KONI Aceh, M Nasir Syamaun kepada wartawan di Banda Aceh, Selasa.

Ke-empat atlet putra yang akan mengikuti Pra PON tersebut yakni Fuad Ramadhan nomor lari 400 meter, Margo Simalrege (lari 800 dan 1.500 meter), M. Razi (lompat tinggi), Supriadi (lempar lembing). Para atlet didampingi pelatih Firman F dan official Hamdani.

Nasir menjelaskan, para atlet tersebut merupakan binaan KONI Aceh yang telah menjalani program pemusatan latihan daerah (Pelatda) yang dilaksanakan sejak 2017 atau usai PON XIX/2016 di Jawa Barat.

Bahkan, sebutnya empat atlet itu termasuk  binaan kategori satu dan dua Pelatda KONI Aceh, khusus menghadapi Pra PON dan Porwil Sumatera yang sudah dimulai 1 Maret 2019.

Katanya, atletik merupakan suatu cabang andalan bagi Aceh untuk meraih medali emas di PON Papua.

Dalam kesempatan sama, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (Pengprov PASI) Aceh, Hamdani menjelaskan, ada enam event yang akan menjadi ajang Pra PON bagi cabang olahraga atletik.

Hamdani yang didampingi pelatih nomor lari, Firman F menyebutkan, event Pra PON pertama yakni Kejurnas terbuka yang berlebel Jatim Open yang akan digelar di Surabaya, 28 - 31 Maret.

Pra PON selanjutnya yakni Kejurnas Terbuka berlebel Jateng Open digelar Juli di Semarang. Kejurnas digelar Agustus di Jakarta, Popnas September di Papua, Pomnas di Jakarta, Oktober dan Porwil Sumatera di Bengkulu, November 2019.

Sebutnya, selain empat atlet ikut Pra PON pertama tersebut, ada 15 atlet lagi yang akan mengikuti lima event Pra PON sebagai perebutan tiket ke PON Papua.

Katanya, Aceh memiliki peluang meloloskan banyak atlet atletik ke PON karena gagal di suatu event masih punya kesempatan di event Pra PON lainnya.

Sebutnya, para atlet selama ini telah dipersiapkan secara maksimal yang ditangani pelatih Firman F (nomor lari), Syahrial (lompat tinggi) dan Fadli (lompat jauh).

Dijelaskannya, atlet untuk semua nomor yang lolos ke PON harus mencapai limit yang ditetapkan PB PASI.

Firman F menambahkan, ke-empat atlet yang akan mengikuti Pra PON pertama tersebut telah mencapai bahkan kadang melebihi limit lolos PON dalam latihan selama ini.

Katanya, limit yang ditetapkan untuk lolos PON, nomor lari 400 meter putra yakni 49 detik,  800 meter putra (1 menit, 57 detik) dan 1.500 meter putra (4 menit, 3 detik). Sedangkan nomor lompat tinggi putra limitnya 1,95 meter. Lempar lembing putra 59 meter.

Fuad Ramadhan  peraih medali emas nomor lari 400 meter PON Jawa Barat 2016 dengan catatan waktu 48,47 detik.

Firman menyebutkan dalam latihan selama ini, Fuad mencapai limit waktu 48,81 detik. Sedangkan Margo Simalrege peraih medali emas nomor lari 800 meter Kejurnas 2017 dengan catatan waktu 1 menit, 55 detik.

"Target kita para atlet dapat tampil maksimal di Pra PON melampui limit yang ditetapkan untuk lolos ke PON Papua," ujar pelatih spesialis nomor lari ini.
 

Pewarta: Heru Dwi Suryatmojo

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019