Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy milik Pemerintah Kota Banda Aceh terkendala air baku menyusul kondisi air Krueng (sungai) Aceh yang mengalami perubahan, baik di musim penghujan maupun musim kemarau.

Direktur Utama PDAM Tirta Daroy HT Novizal Aiyub di Banda Aceh, Kamis mengatakan, kendala ini berpengaruh terhadap distribusi air bersih kepada pelanggan.

"Kalau musim penghujan, air Krueng Aceh mengalami tingkat kekeruhan sangat tinggi, sehingga berpengaruh kepada proses pengolahan sebelum didistribusikan kepada pelanggan," kata HT Novizal Aiyub.

Kondisi ini diperburuk dengan banyaknya sampah yang dihanyutkan dari hulu sungai saat musim penghujan. Sampah tersebut turut menyebabkan gangguan saat pengolahan menjadi air bersih.

Sedangkan saat musim kemarau, sebut HT Novizal Aiyub, debit air Krueng Aceh, sumber bahan baku PDAM Tirta Daroy, mengalami penurunan drastis.

Di saat musim kemarau, PDAM Tirta Daroy sangat tergantung pada bendungan karet di kawasan Lambaro, Aceh Besar, untuk membendung air, menyusul berkurangnya debit air.

"Jika bendungan karet dalam kondisi bagus, PDAM Tirta Daroy mampu mendistribusikan air bersih kepada pelanggan hingga 700 liter per detik. Akan tetapi jika bocor, maka suplai air ke pelanggan hanya 500 liter per detik," kata dia.

HT Novizal Aiyub mengatakan, bendungan karet sempat mengalami beberapa kali kebocoran. Namun, PDAM Tirta Daroy tidak berwenang memperbaiki jika bendungan karet rusak atau bocor.

"Perbaikan bendungan karet adalah wewenang Balai Sungai Sumatera. Kami tidak tahu persis berapa lama setiap kebocoran atau kerusakan selesai diperbaiki. Kerusakan atau kebocoran ini berpengaruh langsung kepada air baku PDAM," kata HT Novizal Aiyub. 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019