Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan hingga kini baru sekitar 60 persen titik api dari peristiwa kebakaran di lahan perkebunan kelapa sawit seluas lebih dari enam hektare dipadamkan oleh petugas tim gabungan di Aceh Selatan.

Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat, mengatakan, upaya pemadaman kembali menemukan kendala di lokasi kebakaran di Gampong (desa) Padang Beurahan, Kecamatan Bakongan, Aceh Selatan.

"Di hari kedua pemadaman, setelah kemarin petugas harus berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer ke lokasi kebakaran. Hari ini jarak pandang tim gabungan terbatas, karena kabut asap bersumber dari lahan yang mungkin telah benar-benar padam," tegas dia.

Ia mengatakan, petugas gabungan di sekitar lokasi telah membatasi area lahan terbakar, agar api tidak merambat ke lahan semak belukar yang ditumbuhi oleh rerumputan dan gambut dalam kondisi kering.

Lahan sawit terbakar ini merupakan milik dua orang warga setempat, yakni Wahab (54), yang menetap di Gampong Darul Ikhsan, dan Juliadi (40), di Gampong Keude yang kedua tinggal di desa yang terletak di Kecamatan Bakongan, Aceh Selatan.

"Penyebab kebakaran lahan sawit ini, berasal dari jalan lintas gampong. Lalu merambat ke perkebunan sawit milik saudara Wahab," tegas Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, meminta 23 kabupaten/kota di Aceh agar mewaspadai kebakaran hutan dan lahan menyusul masuknya musim kemarau di provinsi paling barat Indonesia ini.

"Kita (Aceh) telah berada di musim kemarau, sehingga bahaya kebakaran perlu diwaspadai oleh warga setempat. Terutama hutan, dan lahan maupun permukiman," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019