Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh mengeluarkan peringatan dini bahwa daerah itu berpotensi angin kencang disertai hujan ringan dan petir yang akan terjadi di sejumlah wilayah di provinsi paling barat Indonesia itu hingga akhir Mei 2019.

"Dua hari terakhir, masih ada belokan angin di atmosfer Aceh sehingga terjadi penumpukan uap-uap air, lalu jadi awan, dan potensi hujan. Kondisi ini kami perkirakan sampai akhir Mei," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Kamis.

Ia menerangkan, peristiwa angin kencang yang menumbangkan beberapa pohon besar disertai hujan dalam sepekan terakhir terjadi di daerah barat-selatan Aceh atau wilayah tidak mengenal musim sebagai imbas dari belokan angin dan menumpuk di salah satu wilayah di Aceh.

Pada lapisan wilayah udara di provinsi itu, lanjut dia, jika sedikit terdapat gangguan di lapisan atmosfer, maka akan tumbuh awan dan menjadi hujan dengan intensitas ringan dan sedang untuk saat ini.

"Ini merupakan hal biasa pada wilayah udara di Aceh, dan bukan merupakan (cuaca) ekstrem. Kalau cuaca buruk mengakibatkan pesawat tempur asing mendarat di Aceh Besar baru-baru ini, bukan tanggung jawab kami karena kapal induknya berada di 100 mil laut arah barat Sumatera," katanya.

Ia mengatakan, dewasa ini berbagai wilayah di Aceh telah memasuki musim kemarau yang belum berada pada puncaknya, sehingga masih berpotensi hujan ringan hingga sedang di barat-selatan, meliputi Subulussalam, dan tengah meliputi Geumpang di Pidie, Simpang Tiga Redelong di Bener Meriah, dan Aceh Tenggara.

Ia mengatakan,  pengguna tranportasi laut dan nelayan melaut di perairan Aceh agar waspada karena diperkiraan dalam beberapa hari ke depan gelombangnya mencapai dua meter meliputi barat-selatan Aceh, dan Samudera Hindia barat Aceh.

"Biasanya hujan ini kan terbentuk dari awan konveksi, dan awan-awan Comulonimbus. Jadi menimbulkan angin kencang, dan ketika ada hembusan angin bersumber dari awan yang berimbas ke daratan maupun lautan terjadi cuma sesaat," kata dia.

"Tetapi walau sesaat, bisa juga terjadi pohon tumbang. Atap-atap rumah kurang bagus, bisa diterbangkan. Sehingga bila terjadi di laut, kami imbau nelayan perlu mewaspadai cuaca seperti ini," tutur Zakaria.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh Teuku Ahmad Dadek mengaku akibat angin kencang dan hujan telah menumbangkan sebatang pohon  besar di tebing sisi jalan di Penanggulangan, Kota Subulussalam, Aceh, Rabu (22/5) sekitar pukul 18.00 WIB.

Ia mengatakan, peristiwa pohon tumbang tersebut menimpa satu unit mobil barang yang sedang melintas, akan tetapi tidak sampai memakan korban jiwa.

"Selama hampir empat jam arus lalu lintas tertutup total karena tidak bisa dilalui, sebelum petugas mengerahkan satu unit alat berat untuk evakuasi dan membersihkan badan jalan di lokasi kejadian," katanya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019