Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Yusnal mengatakan, 20 dari 73 narapinda (napi) yang kabur dari Rutan setempat pada Minggu (16/6) sore, ditangkap kembali.

"Jumlah yang kabur semuanya 73 orang, 20 di antaranya sudah ditangkap lagi, sementara yang lain masih dalam pengejaran,” kata Yusnal kepada aceh.antaranews.com di Rutan setempat, Minggu malam.

Menurut Yusnal, kaburnya napi tersebut tanpa disangka-sangka, karena sebelumnya tidak ada gelagat mencurigai dan warga binaan terlihat adem-adem saja.

Atas dasar itu, dia membantah keras terkait adanya rumor bahwa kaburnya napi Rutan setempat karena adanya selisih paham dengan petugas Sipir atau kendala lainnya yang terjadi di rumah tahanan itu.

"Penyebabnya ya mau lari saja, gak ada selisih paham, di sini (Rutan) sudah seperti keluarga, makanya saya kesal. Gak disangka-sangka, secara tiba-tiba mereka lari," jelas Yusnal.

Yusnal mencurigai, kaburnya para napi ini disebabkan oleh termakannya provokasi dua napi kasus dengan hukaman berat. Meski demikian, kasus ini masih dalam penyelidikan dan penyidikan pihak kepolisian.

Dia menjelaskan, kejadian ini berawal saat para napi yang masih berada di kamar masing-masing keluar sekitar pukul 16.00 WIB, sekaligus untuk mengantre mendapatkan makan malam.

Sekitar pukul 16.25 WIB, tiba-tiba ada beberapa napi yang berusaha mendobrak pintu bagian dalam Rutan setempat, sehingga ikut memicu napi lainnya untuk ikut mendobrak pintu itu, sehingga tidak terkendali.

Petugas Sipir dan napi pendamping yang ada di pintu kedua Rutan itu juga ikut dikasari para napi yang hendak kabur, karena keduanya mencoba menghalau warga binaan tersebut agar tidak melarikan diri.

Mereka berhasil mendobrak pintu kedua, kemudian masuk ke ruang tamu kantor itu dan memecahkan kaca jendela bagian depan, sebelum akhirnya juga berhasil membobol pintu utama Rutan setempat.

Baca juga: Puluhan Napi Rutan Lhoksukon melarikan diri

Menurut keterangan, para warga binaan ini membobol pintu Rutan itu dengan alat seadanya yang ada di lokasi, seperti kursi besi dan lainnya.

Sementara petugas jaga yang ada di rumah tahanan tersebut juga tidak bisa berbuat banyak, karena situasi sudah memanas.

Para warga binaan itu langsung melarikan diri usai membobol pintu utama Rutan. Mereka kabur ke pemukiman padat penduduk dan persawahan di kawasan tersebut.

Yusnal menyebutkan, saat kejadian itu dia baru saja keluar dari Rutan untuk pulang ke rumahnya yang juga berdekatan dari lokasi. Lalu tiba-tiba ada petugas Sipir yang mengabarinya, sehingga dia langsung ke lokasi.

Dalam keadaan panik, dia juga berusaha mengejar para napi dibantu petugas Sipir dan polisi yang bertugas di Rutan itu. Yusnal menyebutkan, saat itu juga dia yang dibantu petugas berhasil menangkap 5 orang warga binaan.

Yusnal menambahkan, saat ini masih ada sekitar 53 warga binaan yang belum tertangkap. Dia mengaku belum mendata lebih lanjut, apakah yang melarikan diri itu adalah narapidana atau tahanan.

Saat ini jumlah warga binaan di Rutan Cabang Lhoksukon mencapai 447 orang, 17 orang di antaranya adalah wanita.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019