Indonesia mengusung konsep “Humane Entrepreneurship” dalam ICSB World Congress 2019 di Kairo, Mesir, sebagai upaya menggabungkan empati dengan kemampuan membangun visi bagi para pelaku UMKM.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM yang juga Chairman International Council for Small Business (ICSB) Indonesia Hermawan Kartajaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan ia menjadi salah satu dari 10 delegasi Indonesia yang hadir dalam acara ICSB World Congress 2019 di Kairo, Mesir dan menjadi salah satu pembicara utama dalam acara yang digelar di Kairo pada 18-21 Juni 2018.
“Saya mewakili Indonesia menyampaikan tentang penerapan konsep Humane Entrepreneurship dalam hal ini tentang pentingnya menggabungkan empati dengan kemampuan membangun visi atau dreaming,” katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan "bocoran" konsep Marketing 5.0 yang rencananya akan diluncurkan pada saat World Marketing forum di Jepang tahun 2021.
Di sesi plenary session, Diah Yusuf (VP Community Empowerment ICSB Indonesia) juga berkesempatan untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam melakukan internasionalisasi UMKM.
Di sesi akademis, berbagai paper dipresentasikan oleh para delegasi dari berbagai perguruan. Melalui momentum tersebut, konsep dan kasus orisinal dari Indonesia bisa tampil ke panggung dunia.
Dalam kongres kali ini Indonesia mendapatkan penghargaan khusus dari ICSB Global sebagai negara di Asia dengan anggota terbesar.
ICSB World Congress 2019 didahului oleh ICSB Academy yang merupakan camp pelatihan untuk mendidik generasi muda dari berbagai dunia menjadi entrepreneur yang acaranya dimulai pada 15 Juni 2019.
Baca juga: Presiden Jokowi bahas kerja sama keamanan dengan Duterte
Baca juga: Jokowi ajak anak muda ASEAN untuk berinovasi
Pada 18 Juni 2019 waktu setempat, secara seremonial ICSB World Congress 2019 dibuka dengan pemukulan bel oleh President ICSB Geralyn Franklin yang didampingi oleh President-Elect Ahmed Osman yang baru terpilih beserta jajarannya. Lokasi yang dipilih cukup unik, yaitu Egypt Stock, salah satu bursa saham tertua di dunia.
Malam hari acara dilanjutkan dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan di Almanara Conference Center. ICSB World Congress kali ini dihadiri delegasi dari 42 negara dan terkumpul lebih dari 200 paper.
Dari Indonesia hadir 10 delegasi termasuk Hermawan Kartajaya (Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM dan Chairman ICSB Indonesia), Diah Yusuf (VP Community Empowerment), serta Ardhi Ridwansyah (Vice Secretary General ICSB Indonesia).
Tujuh lainnya adalah akademisi dan peneliti yang mempresentasikan papernya di kongres kali ini yakni Dr. Muhamad Yusak Anshori (Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya) dengan paper berjudul Team Learning, Team Performance, Entrepreneurial Intention and Self-Regulated Learning in Entrepreneurship Education.
Kemudian Hanny Nurlatifah, MM (Universitas Al Azhar Indonesia) dengan paper The development of Muslimpreneur Model in Indonesia, Ahmad Cholis Hamzah, M.Sc dan Ubaidillah Zuhdi, ST, M.Eng, MSM (Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya) dengan paper Entrepreneurship Ecosystem: A Necessary Approach to Develop Santripreneurship, dan Dr. Banowati Talim (Universitas Katolik Parahyangan) dengan paper A Meningful Change in Small and Medium Scale Enterprise: HE Approach.
Selanjutnya Dr. Diana Sari (Universitas Padjadjaran) dengan paper Small Traditional Retailers: Which Factors Determine Purchase Intention (Evidence from Indonesia) dan Dr. Dra. Prima Naomi, M.T. (Universitas Paramadina) dengan paper Financial Structure of Indonesia SMEs Millennials Generation.
Hermawan mengatakan acara ICSB World Congress kali ini sangat istimewa bagi Indonesia. “ICSB Indonesia hadir dengan peran aktif dari delegasi-delegasinya,” katanya.
Baca juga: KTT ASEAN adopsi Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik
Baca juga: Presiden bertemu PM Singapura sebelum plenary KTT ASEAN Bangkok
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM yang juga Chairman International Council for Small Business (ICSB) Indonesia Hermawan Kartajaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan ia menjadi salah satu dari 10 delegasi Indonesia yang hadir dalam acara ICSB World Congress 2019 di Kairo, Mesir dan menjadi salah satu pembicara utama dalam acara yang digelar di Kairo pada 18-21 Juni 2018.
“Saya mewakili Indonesia menyampaikan tentang penerapan konsep Humane Entrepreneurship dalam hal ini tentang pentingnya menggabungkan empati dengan kemampuan membangun visi atau dreaming,” katanya.
Selain itu, ia juga menyampaikan "bocoran" konsep Marketing 5.0 yang rencananya akan diluncurkan pada saat World Marketing forum di Jepang tahun 2021.
Di sesi plenary session, Diah Yusuf (VP Community Empowerment ICSB Indonesia) juga berkesempatan untuk berbagi pengalaman Indonesia dalam melakukan internasionalisasi UMKM.
Di sesi akademis, berbagai paper dipresentasikan oleh para delegasi dari berbagai perguruan. Melalui momentum tersebut, konsep dan kasus orisinal dari Indonesia bisa tampil ke panggung dunia.
Dalam kongres kali ini Indonesia mendapatkan penghargaan khusus dari ICSB Global sebagai negara di Asia dengan anggota terbesar.
ICSB World Congress 2019 didahului oleh ICSB Academy yang merupakan camp pelatihan untuk mendidik generasi muda dari berbagai dunia menjadi entrepreneur yang acaranya dimulai pada 15 Juni 2019.
Baca juga: Presiden Jokowi bahas kerja sama keamanan dengan Duterte
Baca juga: Jokowi ajak anak muda ASEAN untuk berinovasi
Pada 18 Juni 2019 waktu setempat, secara seremonial ICSB World Congress 2019 dibuka dengan pemukulan bel oleh President ICSB Geralyn Franklin yang didampingi oleh President-Elect Ahmed Osman yang baru terpilih beserta jajarannya. Lokasi yang dipilih cukup unik, yaitu Egypt Stock, salah satu bursa saham tertua di dunia.
Malam hari acara dilanjutkan dengan upacara pembukaan yang dilaksanakan di Almanara Conference Center. ICSB World Congress kali ini dihadiri delegasi dari 42 negara dan terkumpul lebih dari 200 paper.
Dari Indonesia hadir 10 delegasi termasuk Hermawan Kartajaya (Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM dan Chairman ICSB Indonesia), Diah Yusuf (VP Community Empowerment), serta Ardhi Ridwansyah (Vice Secretary General ICSB Indonesia).
Tujuh lainnya adalah akademisi dan peneliti yang mempresentasikan papernya di kongres kali ini yakni Dr. Muhamad Yusak Anshori (Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya) dengan paper berjudul Team Learning, Team Performance, Entrepreneurial Intention and Self-Regulated Learning in Entrepreneurship Education.
Kemudian Hanny Nurlatifah, MM (Universitas Al Azhar Indonesia) dengan paper The development of Muslimpreneur Model in Indonesia, Ahmad Cholis Hamzah, M.Sc dan Ubaidillah Zuhdi, ST, M.Eng, MSM (Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya) dengan paper Entrepreneurship Ecosystem: A Necessary Approach to Develop Santripreneurship, dan Dr. Banowati Talim (Universitas Katolik Parahyangan) dengan paper A Meningful Change in Small and Medium Scale Enterprise: HE Approach.
Selanjutnya Dr. Diana Sari (Universitas Padjadjaran) dengan paper Small Traditional Retailers: Which Factors Determine Purchase Intention (Evidence from Indonesia) dan Dr. Dra. Prima Naomi, M.T. (Universitas Paramadina) dengan paper Financial Structure of Indonesia SMEs Millennials Generation.
Hermawan mengatakan acara ICSB World Congress kali ini sangat istimewa bagi Indonesia. “ICSB Indonesia hadir dengan peran aktif dari delegasi-delegasinya,” katanya.
Baca juga: KTT ASEAN adopsi Outlook ASEAN mengenai Indo-Pasifik
Baca juga: Presiden bertemu PM Singapura sebelum plenary KTT ASEAN Bangkok
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019