Budidaya tanaman jengkol di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sangat menggiurkan, karena produksinya bisa mencapai satu ton/pohon jika umur tanaman tersebut sudah diatas 15 tahun, kata petani.

Salah seorang petani Desa Ie Lhob, Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya, Safril, Senin mengaku, dirinya memiliki 12 pohon jengkol di kawasan pegunungan Alue Aki, Desa Ie Lhob.

Semua tanaman jengkol yang ditanam tujuh tahun silam itu kini sudah mulai produksi rata-rata dua kali dalam setahun.

"Produksi buah jengkol memang tidak seperti panen sawit dua kali sebulan. Kalau tanaman jengkol dua kali dalam setahun," tuturnya.

Meskipun dalam satu tahun dua kali panen, namun, penghasilan yang didapatkan sudah bersih, karena tidak harus lagi mengeluarkan biaya perawatan, dan pemupukan seperti sawit.

"Kalau sawit harus rutin dipupuk dua kali setahun. Beda dengan pohon jengkol tidak dipupuk pun tetap tumbuh subur dan berbuah lebat," katanya.

Safril mengaku semua pohon jengkol miliknya yang sudah produksi tersebut kini sudah berusia tujuh tahun, dan sejak ditanam tidak pernah sekalipun dilakukan pemupukan.

"Tidak pernah saya kasih pupuk. Tapi Alhamdulillah, setiap kali panen rata-rata menghasilkan 150 Kg/pohon. Harganya Rp6 ribu/Kg," ujarnya.

Pendapatan budidaya jengkol memang sangat mengiurkan. Betapa tidak, dari 12 batang tanaman tersebut bisa menghasilkan sekitar 1,8 ton buah jengkol sekali panen atau 3,6 ton/tahun.

Sementara harga buah jengkol di tingkat petani Aceh Barat Daya saat ini rata-rata sekitar Rp6 ribu/Kg, dan jika dikalkulasikan, maka pendapatan dari 12 batang pohon tersebut mencapai Rp21 juta/tahun.

Bukan saja petani, tetapi seorang Kepala Dinas dijajaran Pemkab Aceh Barat Daya juga mengaku ada menanam tanam jengkol di lahan kebun pribadinya di kawasan pegunungan Kuta Tinggi, Kecamatan Blangpidie.

"Saya tertarik tanam jengkol ini karena hasilnya memuaskan. Kemudian, jika umurnya sudah diatas 15 tahun bisa produksi satu ton/pohon," kata Kadis PUPR, Aceh Barat Daya, Moch Tavip ketika bincang-bincang dengan wartawan di AW Kopi Blangpidie belum lama ini.  

Tavip menjelaskan, proses menanam tanaman jengkol memang tergolong mudah dan tidak membutuhkan biaya tinggi. Sebab, pohon jengkol yang ditanam tersebut tidak membutuhkan banyak pupuk bisa tumbuh subur dikawasan pegunungan.

"Menanam jengkol itu mudah, tidak usah dipupuk pun juga tumbuh, karena lahan pertanian di Kabupaten Abdya ini subur, makanya setiap hari libur kantor saya selalu pergi kebun menanan berbagai pohon," tuturnya.

Pewarta: Suprian

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019