Global Qurban-Aksi Cepat Tanggap (ACT) berencana menyalurkan daging kurban bagi masyarakat yang tinggal di Desa Teche yang tidak begitu jauh dari Addis Ababa, ibu kota Etiopia di Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah/ tahun ini.
Presiden Global Qurban, Hafit T Mas'ud dalam rilis pers yang diterima Antara di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kurban sejatinya tidak hanya menjadi jalan meraih takwa. Tetapi juga menggerakkan umat agar menebar manfaat di berbagai wilayah tidak terbatas pada satu Negara, sehingga semakin banyak muslim di dunia yang mengikutinya.
"Dengan begitu, muslim di Indonesia dan global dapat menjadikan Idul Adha sebagai momen untuk berbagi kebahagiaan terhadap sesama. Setiap elemen masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk menunaikan ibadah sekaligus menebarkan kebaikan," katanya
Hari Raya Idul Adha yang selalu dinantikan bagi saudara serba kekurangan, karena hanya pada momen inilah mereka bisa mencicip nikmatnya rasa daging. Sementara bagi kaum berlebih harta dan berpunya, sebagian rezeki akan dikeluarkan untuk membeli hewan kurban sambil berharap pahala.
Berangkat dari hal itu, Global Qurban-ACT mengangkat tema "Dermawan Berqurban, Berkahnya Bahagiakan Dunia" dalam rangka mengajak para dermawan untuk menunaikan ibadah kurban.
"Insya Allah, Idul Adha kali ini kita akan kembali menyambangi warga Etiopia dan 49 negara lainnya. Tujuannya cuma satu, yakni memberi kesempatan istimewa kepada lebih banyak muslim dunia menyantap olahan daging kurban yang lezat nan bergizi," tegas Hafit.
Desa Teche yang berjaraknya 12 kilometer dari Addis Ababa dikenal sebagai wilayah kumuh. Fasilitas publik di desa tersebut jauh terbelakang dibanding ibu kota Etiopia. Layanan publik, seperti akses jalan, kesehatan, pendidikan, bahkan air bersih sulit dijangkau bagi warga yang tinggal di Desa Teche.
Mitra Global Qurban-ACT di Etiopia, Abdurouf Abdurahman Hussen mengungkapkan, Desa Teche juga menjadi rumah bagi warga prasejahtera yang tidak mampu menjalani dan bertahan hidup di tengah kota. Kebanyakan dari mereka pindah ke Desa Teche dengan tujuan memperoleh peruntungan sembari bekerja sebagai buruh harian.
Di Hari Raya Idul Adha tahun 2018, terangnya, distribusi daging kurban Global Qurban-ACT menjangkau ratusan warga Etiopia di Distrik Buraya, Desa Teche. Hal ini sebagai bukti nyata bahwa ACT dalam membersamai masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, tidak hanya di Indonesia, namun juga global.
"Pendapatan masyarakat yang rendah, membuat banyak orang tak bisa menyediakan makanan pokok seluruh anggota keluarganya. Malnutrisi pun umum terjadi di Desa Teche, menyerang kesehatan anak-anak maupun orang dewasa," katanya.
Tenker Dendir (63), warga Distrik Burayu, Desa Teche menyebut, harga makanan melambung tinggi. "Termasuk daging sapi, ketika musim kurban tiba," terang dia.
Miskia Temam (23), perempuan Etiopia yang bekerja sebagai buruh harian di Desa Teche juga mengungkapkan kisahnya. Sejak orang tua meninggal dunia, maka dirinya harus bekerja sebagai buruh harian demi membiayai kehidupan dua saudara perempuan dan satu saudara laki-laki.
"Terkadang teringat, bagaimana orang tua kami membeli pakaian dan ternak, demi merayakan Idul Adha bersama," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Presiden Global Qurban, Hafit T Mas'ud dalam rilis pers yang diterima Antara di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kurban sejatinya tidak hanya menjadi jalan meraih takwa. Tetapi juga menggerakkan umat agar menebar manfaat di berbagai wilayah tidak terbatas pada satu Negara, sehingga semakin banyak muslim di dunia yang mengikutinya.
"Dengan begitu, muslim di Indonesia dan global dapat menjadikan Idul Adha sebagai momen untuk berbagi kebahagiaan terhadap sesama. Setiap elemen masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk menunaikan ibadah sekaligus menebarkan kebaikan," katanya
Hari Raya Idul Adha yang selalu dinantikan bagi saudara serba kekurangan, karena hanya pada momen inilah mereka bisa mencicip nikmatnya rasa daging. Sementara bagi kaum berlebih harta dan berpunya, sebagian rezeki akan dikeluarkan untuk membeli hewan kurban sambil berharap pahala.
Berangkat dari hal itu, Global Qurban-ACT mengangkat tema "Dermawan Berqurban, Berkahnya Bahagiakan Dunia" dalam rangka mengajak para dermawan untuk menunaikan ibadah kurban.
"Insya Allah, Idul Adha kali ini kita akan kembali menyambangi warga Etiopia dan 49 negara lainnya. Tujuannya cuma satu, yakni memberi kesempatan istimewa kepada lebih banyak muslim dunia menyantap olahan daging kurban yang lezat nan bergizi," tegas Hafit.
Desa Teche yang berjaraknya 12 kilometer dari Addis Ababa dikenal sebagai wilayah kumuh. Fasilitas publik di desa tersebut jauh terbelakang dibanding ibu kota Etiopia. Layanan publik, seperti akses jalan, kesehatan, pendidikan, bahkan air bersih sulit dijangkau bagi warga yang tinggal di Desa Teche.
Mitra Global Qurban-ACT di Etiopia, Abdurouf Abdurahman Hussen mengungkapkan, Desa Teche juga menjadi rumah bagi warga prasejahtera yang tidak mampu menjalani dan bertahan hidup di tengah kota. Kebanyakan dari mereka pindah ke Desa Teche dengan tujuan memperoleh peruntungan sembari bekerja sebagai buruh harian.
Di Hari Raya Idul Adha tahun 2018, terangnya, distribusi daging kurban Global Qurban-ACT menjangkau ratusan warga Etiopia di Distrik Buraya, Desa Teche. Hal ini sebagai bukti nyata bahwa ACT dalam membersamai masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, tidak hanya di Indonesia, namun juga global.
"Pendapatan masyarakat yang rendah, membuat banyak orang tak bisa menyediakan makanan pokok seluruh anggota keluarganya. Malnutrisi pun umum terjadi di Desa Teche, menyerang kesehatan anak-anak maupun orang dewasa," katanya.
Tenker Dendir (63), warga Distrik Burayu, Desa Teche menyebut, harga makanan melambung tinggi. "Termasuk daging sapi, ketika musim kurban tiba," terang dia.
Miskia Temam (23), perempuan Etiopia yang bekerja sebagai buruh harian di Desa Teche juga mengungkapkan kisahnya. Sejak orang tua meninggal dunia, maka dirinya harus bekerja sebagai buruh harian demi membiayai kehidupan dua saudara perempuan dan satu saudara laki-laki.
"Terkadang teringat, bagaimana orang tua kami membeli pakaian dan ternak, demi merayakan Idul Adha bersama," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019