Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat mengerahkan sedikitnya 30 orang tenaga dokter kesehatan dan penyuluh peternakan ke sejumlah desa yang tersebar di tiga kecamatan di daerah itu, guna melakukan vaksinasi ternak kerbau dan sapi agar terhindar dari jangkitan penyakit ngorok atau disebut penyakit septicaemia epizootica(SE).

"Tenaga dokter hewan yang kita kerahkan ini untuk meminimalisir jangkitan penyakit ngorok pada ternak sapi maupun kerbau milik masyarakat di Aceh Barat, khususnya di daerah pedalaman," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Said Mahjali kepada Antara, Senin.

Ada pun lokasi sebaran petugas kesehatan hewan tersebut dikerahkan di Kecamatan Woyla Timur, Sungai Mas, serta Kecamatan Woyla, yang merupakan lokasi jangkitan penyakit yang menyebabkan ternak kerbau milik warga mati secara mendadak.

Menurutnya, selama ini penyakit ngorok atau disebut peyakit SE merupakan penyakit yang sering menyebabkan kematian ternak kerbau warga, karena sebaran penyakit ini biasanya melalui air dan berujung pada kematian.

Baca juga: Sepuluh ekor kerbau di Aceh Barat mati mendadak

Meski sudah berupanya melakukan vaksinasi sejak tahun 2018 lalu, kata Said Mahjali, ada beberapa ternak warga yang luput dari vaksinasi dokter hewan atau petugas penyuluh kesehatan hewan.

"Saat didatangi petugas, ternak milik warga sedang tidak berada di dalam kandang. Atau sengaja dilepasliarkan di kawasan hutan, sehingga tidak bisa dilakukan vaksinasi," kata Said Mahjali menambahkan.

Agar jangkitan penyakit ngorok tidak meluas di Aceh Barat, pihaknya terus melakukan pemberian vaksin dan obat-obatan kepada ternak milik masyarakat, sehingga ternak warga bisa diselamatkan dari jangkitan penyakit yang terkenal mematikan ini.

Ia juga menjelaskan, sampai saat ini jumlah ternak kerbau yang mati akibat penyakit ngorok di Aceh Barat sudah mencapai 10 ekor.

Pihaknya berharap kematian ternak segera dapat teratasi dengan vaksinasi.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019