Suka Makmue (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Nagan Raya memastikan penyebab kematian belasan ternak kerbau secara mendadak yang terjadi di Desa Blang Bayu, Kecamatan Seunagan Timur, merupakan jenis penyakit ngorok atau disebut septichaemia epizootica (SE).
"Memang sekarang sedang kami lakukan penanganan, semoga saja serangan penyakit mematikan ini bisa segera kita hentikan," kata Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Peternakan Kabupaten Nagan Raya, drh Safrizal kepada Antara, Jumat (26/4).
Penanganan tersebut dilakukan dengan cara vaksinasi oleh sejumlah petugas kesehatan, kepada setiap ternak kerbau dan sapi milik kalangan petani di lokasi terjangkitnya serangan penyakit ngorok.
Apabila tidak dilakukan penanganan, pihaknya khawatir serangan penyakit tersebut akan semakin meluas dan dikhawatirkan akan berdampak pada jumlah kematian ternak milik masyarakat.
Baca juga: Belasan ternak kerbau mati mendadak di Nagan Raya
Safrizal mengakui penyebab terjadinya kematian mendadak terhadap 15 ekor ternak milik warga di Desa Blang Bayu, Kecamatan Seunagan Timur tersebut akibat peternak tidak mengurung ternaknya di dalam kandang. Melainkan ternak tersebut dilepas secara liar di dalam kawasan hutan dan perkebunan kelapa sawit.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak melepaskan ternak, karena ini berbahaya," imbaunya.
Saat ini Dinas Peternakan Kabupaten Nagan Raya terus melakukan vaksinasi terhadap ternak warga dan hal ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Peternakan Provinsi Aceh.
"Alhamdulillah tahun ini kita juga punya anggaran untuk vaksinasi, sehingga bisa dilakukan penanganan secepatnya," pungkas drh Safrizal.
Kematian ternak kerbau di Nagan Raya akibat serangan penyakit ngorok
Jumat, 26 April 2019 12:06 WIB