Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya akan mendistribusikan hingga 25.000 liter air bersih per hari untuk membantu masyarakat dalam mengatasi kekeringan di beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat.

Siaran pers yang diterima Antara di Banda Aceh, Selasa, menyebut, seperti halnya di Sukabumi, Jawa Barat terdapat 11 kecamatan yang sudah mengalami kekeringan. 

Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tasikmalaya, Irfan, mengungkapkan, ketika kekeringan melanda, maka warga di desa setempat harus berupaya lebih untuk mendapatkan air bersih.

Ia mengatakan, sebagai bentuk kepedulian atas bencana kekeringan yang melanda wilayah Tasikmalaya, ACT bersama MRI setempat langsung memboyong "mobile water tank" untuk terus mendistribusikan pasokan air bersih. 

"Alhamdulillah, ACT Tasikmalaya menjadi lembaga yang pertama kali datang dan mendistribusikan air bersih untuk warga di wilayah Tasikmalaya. Misalnya, di Desa Singkup yang merupakan daerah terparah terkena dampak kekeringan, kami mengirim 5.000 liter air bersih," katanya.

Terlihat raut wajah gembira terpancar dari wajah akibat tercatat 100 keluarga penduduk Desa Singkup, Purbaratu, Tasikmalaya. 

"Hatur nuhun (terima kasih), ACT sudah bantu keberlangsungan kebutuhan air bersih kami. Hatur nuhun juga untuk para dermawan yang sudah berbaik hati," kata Een (45), warga Desa Singkup.

ACT Tasikmalaya menyatakan, dampak dari kekeringan yang terjadi, yakni mulai sulitnya masyarakat mendapatkan air bersih untuk berbagai keperluan, termasuk pertanian. Sukabumi, Indramayu, dan Purwakarta di Jawa Barat menjadi daerah terparah yang terdampak kekeringan di tahun ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis, potensi kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia. Dari grafis yang dipublikasikan BMKG, terlihat Jawa dan gugusan Kepulauan Sunda Kecil yang ditandai berwarna merah untuk awas dan oranye sebagai tanda siaga. 

BMKG memperkirakan, Jawa Barat ditandai berwarna merah sebagai stastus awas kekeringan. Pemberian status ini dilakukan setelah terjadi hari tanpa hujan lebih dari 61 hari, termasuk Indramayu.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019